Dalam penyaluran energi listrik, nilai tegangan memiliki batas standar toleransi seperti yang tercantum pada SPLN 1 Tahun 1995 pasal 4 yaitu variasi tegangan pelayanan ditetapkan maksimum +5% dan minimum -10% terhadap tegangan nominalnya. Namun kenyataannya masih banyak dijumpai penyulang yang mengalami jatuh tegangan di bawah batas standarisasi PLN, salah satunya yaitu penyulang Burgo. Besar kecilnya nilai drop tegangan pada jaringan listrik dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu nilai impedansi pada saluran, jenis kabel yang digunakan, luas penampang penghantar, panjang penghantar, serta temperatur. Penyulang Burgo memiliki panjang jaringan yaitu 80.025 kms dengan tegangan kirim sebesar 20.6 kV dan tegangan ujung sebesar 15.40 kV. Jatuh tegangan ini disebabkan karena panjangnya jaringan serta letak beban yang ada di ujung penyulang. Untuk mengatasi permasalahan ini, PT. PLN (Persero) membangun GI Sekayu yang letaknya lebih dekat dengan beban. Sehingga dapat mengurangi nilai jatuh tegangan dan rugi daya pada penyulang Burgo. Dari hasil simulasi yang telah dilakukan, setelah penyulang Burgo disuplai dari GI Sekayu, nilai tegangan ujung meningkat menjadi 19.727 kV dan rugi daya berkurang dari 1115.3014 kW menjadi 143.1505 kW.

In distribution of electrical energy, the voltage value has a standard value which has applied in SPLN 1 of 1995 Article 4 that the difference in scope of duty is a maximum of + 5% and a minimum of -10% of the nominal voltage. However, filtering still occurs below the limits of PLN's standardization, one of which is Burgo feeder. The size of the voltage drop value in the electricity network by several factors are the impedance value of the channel, the type of cable used, the cross sectional area, the conductor length, and temperature. The Burgo feeder has a long network of 80.025 km with a send voltage of 20.6 kV and an end voltage of 15.40 kV. This voltage drop is caused by the length of the network and the location of the load at the end of the feeder. To solve this problem, PT. PLN (Persero) build GI Sekayu that is closer to the load. So it can reduce the value of voltage drop and loss of power in Burgo feeder. From the simulation results, after the Burgo feeder was supplied from GI Sekayu, the end voltage value became 19,727 kV and loss of power from 1115.3014 kW to 143,1505 kW.