Dalam jaringan distribusi tegangan menengah sering kali terjadi gangguan yang dapat mengakibatkan penurunan kontinuitas daya listrik yang didistribusikan ke pelanggan. Untuk mengatasi hal ini, pada jaringan biasanya dipasang peralatan pengaman yang dapat memutus sendiri saat adanya arus gangguan akibat hubung singkat agar kontinuitas penyaluran tenaga listrik tetap terjaga. Penggunaan rele arus lebih dan rele gangguan tanah yang sederhana serta keandalan dalam beroperasi, telah membuat rele arus lebih dan rele gangguan tanah ini banyak dipakai. Pada skripsi ini membahas koordinasi sistem proteksi antar rele arus lebih dan rele gangguan tanah sebagai peralatan pengaman khususnya pada penyulang Hias, GI Duri Kosambi, Area Cengkareng. Dimana arus hubung singkat terbesar pada 3 phasa nya adalah 13062,217 A dan arus hubung singkat terbesar pada 1 phasa nya adalah 955,426 A. Untuk waktu kerja rele utama pada OCR adalah 0,24 detik sedangkan waktu kerja rele utama pada GFR adalah 0,39 detik.

At the medium voltage distribution network, a fault is often recurred that may descreasing continuity of electrical power will be distributed to customer. To overcome this problem, at the network usually installed protective equipment which can disconnect itself when there is a short circuit current, so that continuity of electrical power distribution constant preserve. The simple use of over current relay and ground fault relay and then reliability in operation, has made this over current relay widely used. The focus of this thesis is coordination of protection system between over current relay and ground fault relay as protective equipment especially on Hias feeder, Duri Kosambi Substations, Cengkareng Area. Where the largest short circuit current at 3 phase is 13062,217 A and the largest short circuit current at 1 phase is 955,426 A. For the main relay working time on OCR is 0,24 second while the main relay working time on GFR is 0,39 second