Generator merupakan elemen yang sangat penting dan vital pada suatu pembangkit listrik. Kerusakan pada generator dapat berakibat terganggunya sistem tenaga listrik. Generator dapat mengalami kerusakan karena timbulnya gangguan seperti gangguan hubung singkat pada stator, beban lebih, tegangan lebih, dan hilang eksitasi . Oleh karena itu sistem proteksi yang baik harus dirancang secara benar dan tepat untuk mencegah terjadinya kerusakan pada generator terutama belitan stator. Peralatan proteksi yang digunakan untuk melindungi belitan stator antara lain rele diferensial, rele hubung tanah stator, dan rele arus lebih. Setelah dilakukan perhitungan pada unit 2 PLTU Banten PT. LBE didapatkan hasil penyetelan untuk rele diferensial dengan arus diferensial sebesar 2.749 A, arus penahan sebesar 21.074 A, serta rasio CT1 dan CT2 adalah 25000/5 A. Untuk penyetelan rele hubung tanah stator didapatkan setting tegangan 5 V dengan belitan yang terlindungi sebesar 98.74%. Selanjutnya, untuk penyetelan rele arus lebih didapat arus setting 25022.36 A dengan TMS sebesar 0.3085.

Generator is very important and vital element in power plant. Generator damage can lead to disruption in electrical power system. The generator may be damaged by the occurrence of interference such as stator short circuit, overload, overvoltage, and loss of excitation. Therefore, the protection system should be designed properly and appropriate to prevent damage to the generator. The protection tools that will be used to protect stator winding are differential relay, stator ground fault relay, and over current relay. After calculation on unit 2 PLTU Banten PT. LBE, the adjustment result is obtained for differential relay which differential current 2,749 A, restraint current 21.074 A, and CT ratio for CT1 and CT2 25000/5 A. For setting the stator ground fault relay, the voltage setting is 5 V with a protected stator winding of 98.74%. Furthermore, for setting the over current relay, the current setting is 25022.36 A and TMS of 0.3085