Beton merupakan material yang sudah lama digunakan dalam bidang konstruksi, maka beton harus terus memiliki inovasi baru. Banyaknya produksi semen untuk beton mengakibatkan meningkatnya gas rumah kaca dan pemanasan global. Solusi untuk mengatasi masalah tersebut adalah beton geopolimer yaitu beton yang menggunakan bahan anorganik selain semen yang merupakan limbah agar ramah lingkungan, beton geopolimer membutuhkan larutan aktivator untuk mengikat bahan pozzolan seperti semen. Pada penelitian ini, campuran beton geopolimer menggunakan molaritas 10 M dan rasio perbandingan Na2SiO3/NaOH 1,5, dan A/PM (0,4-0,6) dan beton normal sebagai acuan untuk meneliti besarnya kuat tekan, kuat tarik belah, slump beton, dan penyerapan air yang dihasilkan. Nilai optimum yang dihasilkan pada kuat tekan dan kuat tarik belah 28 hari dibawah beton normal sebagai acuan yaitu pada variasi I (fly ash 80% + glass powder 20% + A/PM 0,4) sebesar 20,9 MPa dan 1,586 MPa. Nilai slump tertinggi yaitu pada beton variasi 3 (fly ash 80% + glass powder 20% + A/PM 0,6) dengan tinggi 9,75 cm dan nilai absorpsi pada beton variasi 2 (fly ash 80% + glass powder 20% + A/PM 0,5) yaitu pada 3,02%

Concrete is a material that has long been used in the construction sector, so it must continue to have innovations. The large production of cement for concrete results in increased greenhouse gases and global warming. The solution to overcome this problem is geopolymer concrete, namely concrete that uses inorganic materials other than cement which is a waste to be environmentally friendly, geopolymer concrete requires an activator solution to bind pozzolanic materials such as cement. In this study, the geopolymer concrete mixture used molarity of 10 M and a ratio of Na2SiO3/NaOH 1.5, and A/PM (0.4-0.6) and normal concrete as a reference to examine the magnitude of the compressive strength, split tensile strength, slump concrete, and the resulting water absorption. The optimum values for compressive strength and split tensile strength of 28 days under normal concrete as a reference is in variation I (80% fly ash + 20% glass powder + A/PM 0.4) of 20.9 MPa and 1.586 MPa. The highest slump value is in concrete variation 3 (fly ash 80% + glass powder 20% + A/PM 0.6) with a height of 9.75 cm and the absorption value in concrete variation 2 (fly ash 80% + glass powder 20% + A/ PM 0.5) which is at 3.02%