Energi listrik menjadi suatu kebutuhan dalam era modern saat ini. Pertumbuhan ekonomi dan perkembangan zaman mengakibatkan kebutuhan energi listrik semakin naik tiap tahun. Pembangkit Listrik Tenaga Surya 5 MW di Sumbawa merupakan pembangkit yang diproyeksikan akan beroprasi tahun 2019. PLTS Sumbawa ini akan diinterkoneksikan dengan sistem 20 kV eksisting dengan beberapa opsi titik sambung. Pemilihan opsi ini penting karena untuk mengetahui opsi mana yang dapat membuat sistem eksisting masih tetap dalam kondisi normal. Opsi-1 ialah PLTS Sumbawa di sambungkan ke GI terdekat dengan panjang kawat penghantar 6 km dan menggunakan jenis penghantar AAAC 50 ��2 dan opsi-2 ialah PLTS Sumbawa disambungkan ke penyulang distribusi terdekat dari pembangkit dengan panjang kawat penghantar 1 km, mengunakan jenis penghantar AAAC 50 mm2 dengan konfigurasi jaringan satu sirkit. Studi yang dilakukan meliputi aliran daya, jatuh tegangan, losses, dan hubung singkat. Dengan dilakukannya studi tersebut dapat dilihat status operasi sistem sebelum dan sesudah interkoneksi. Status operasi sistem ini meliputi keadaan tegangan dan hubung singkat. Hasil studi menunjukkan jika dalam sisi teknis, penyambungan PLTS ke GI terdekat (opsi -1) dari pembangkit menjadi pilihan terbaik karena kondisi tegangan berada di 18,742 kV, daya yang di serap oleh sistem yaitu 4621 kW, -j638 kVAR dan hubung singkatnya juga dalam keadaan baik yaitu tidak melebihi dari 25 kA.

Electrical energy is a necessity in today's modern era. Economic growth and the development of the times resulted in increasing electricity demand every year. The 5 MW Solar Power Plant on Sumbawa is a plant projected to operate in 2019. The Sumbawa PLTS will be interconnected with the existing 20 kV system with several connection point options. The choice of this option is important because to find out which option can make the existing system still in normal condition. Option-1 is the Sumbawa PLTS connected to the nearest GI with a carrying wire length of 6 km and using a type of conductor AAAC 50 mm2 and option-2 is the Sumbawa PLTS connected to the nearest distribution feeder from the plant with 1 km carrying wire conductor type AAAC 50 mm 2 with one circuit configuration. Studies conducted include power flow, voltage drop, losses, and short circuit. By conducting the study, it can be seen the operating status of the system before and after interconnection. The operating status of this system includes voltage and short circuit conditions. The study shows that on the technical side, connecting PLTS to the nearest GI (option - 1) from the generator is the best choice because of the voltage is 18,742 kV, the absorbed power is in 4621 kW, -j638 kVAR and short circuit also in good condition that not exceeding 25 kA.