Chlorination Plant merupakan suatu sistem yang berfungsi untuk memproduksi NaOCl (Sodium
Hypochlorite). Bertujuan untuk melindungi peralatan Circulating Water System, Heat Exchanger,
dan juga Reverse Osmosis System yang berada di PLTU Pelabuhan Ratu dari gangguan makhluk
hidup atau biota laut agar tidak hidup atau berkembang biak di peralatan, yang mengakibatkan
dapat mengganggu sistem peralatan air pendingin yang menggunakan aliran air laut, dan
menyumbatan lubang-lubang pipa air pendingin di Condenser dan Heat Exchanger. Dari resiko
tersebut dapat merugikan, dan mengurangi umur pada peralatan. Sistem klorinasi sangat
diperlukan pada pembangkit listrik tenaga uap. Untuk memaksimalkan kinerja generator klorin
agar terciptanya tujuan sistem klorinasi maka perlu adanya analisa pengaruh besarnya arus
rectifier generator klorin terhadap kualitas yang dihasilkan. Untuk menganalisa hasil generator
klorin dapat dilihat dari kadar konsentrasi klorin. Dari analisa yang didapat nilai konsentrasi yang
sesuai pada batas kadar klorin bebas yaitu 1246 Ppm pada arus rectifier 4750 A, dan hasil ini
mendapati nilai selisih lonjakan yang tinggi terhadap nilai arus rectifier sebelumnya. Dapat
disimpulkan generator klorin bekerja secara maksimal pada saat arus rectifier 4750 A. Selain itu
juga terdapat nilai selisih lonjakan yang tinggi pada arus rectifier 4000 A yang memiliki nilai
konsentrasi 1062 Ppm.