Dalam proses penyaluran / penyaluran listrik ke pelanggan ada kerugian teknis, yaitu hilangnya daya dan menyusutnya energi. Kerugian daya adalah daya yang hilang karena daya yang dihasilkan tetapi tidak digunakan. Sedangkan susut energi adalah jumlah energi dalam kWh yang hilang / menyusut, terjadi karena faktor teknis dan non teknis pada saat pasokan dan distribusi energi. Kehilangan energi pada faktor teknis muncul dari adanya hambatan pada elemen jaringan distribusi pembawa arus, sehingga menimbulkan energi dalam bentuk panas. Sedangkan susut energi pada non teknis lebih banyak disebabkan oleh pengaruh sistem distribusi eksternal sech seperti pencurian listrik, kesalahan pembacaan meter dan kesalahan alat ukur. Penelitian ini akan membahas penyusutan energi jaringan bertegangan rendah gardu DK242 jurusan I fasa R UP3 Cengkareng. Setelah dianalisis, gardu DK242 jurusan I fasa R di UP3 kehilangan energi sebesar 1703,321 kWh dan persen kehilangan energi sebesar 4,2%.

In the process of channeling / channeling electricity to customers there are technical disadvantages, namely loss of power and shrinking of energy. Power loss is power that is lost due to power produced but not used. While energy losses are the amount of energy lost / shrinking in kWh, due to technical and non-technical factors during energy supply and distribution. The loss of energy in technical factors arises from the presence of barriers to the distribution network elements that carry the current, thus generating energy in the form of heat. While the energy losses in non-technical are mostly caused by the influence of external distribution systems such as electricity theft, meter reading errors and measuring instrument errors. This study will discuss the depreciation of the low-voltage grid energy of DK242 substation, I phase R UP3 Cengkareng. After being analyzed, the DK242 substation I in phase R in UP3 lost energy of 1703,321 kWh and percent of energy loss was 4.2%.