ANALISIS STABILITAS FREKUENSI SISTEM TENAGA LISTRIK TIMOR SETELAH BEROPERASINYA PLTU TIMOR-1 2×50 MW DI KUPANG NUSA TENGGARA TIMUR

Nurafian, Rifki and Samsurizal, Samsurizal (2023) ANALISIS STABILITAS FREKUENSI SISTEM TENAGA LISTRIK TIMOR SETELAH BEROPERASINYA PLTU TIMOR-1 2×50 MW DI KUPANG NUSA TENGGARA TIMUR. Diploma thesis, S1 Teknik Elektro.

[thumbnail of SKRIPSI 202111254 RIFKI NURAFIAN.pdf] Text
SKRIPSI 202111254 RIFKI NURAFIAN.pdf
Restricted to Registered users only

Download (7MB) | Request a copy

Abstract

Sistem tenaga listrik Timor terletak di Provinsi Nusa Tenggara Timur, tepatnya di Pulau
Timor. Beban puncak tertinggi sistem Timor saat ini mencapai 112,92 MW. Rata-rata
pertumbuhan beban puncak sistem Timor sebesar 6,59% dan diperkirakan pada 2023
mencapai 117,30 MW. Untuk mencukupi kebutuhan daya tersebut, direncanakan
penambahan pembangkit baru yaitu PLTU Timor-1 yang berkapasitas 2×50MW.
Pembebanan PLTU Timor-1 cukup besar memikul hampir separuh beban sistem,
tentunya akan berdampak pada kestabilan frekuensi dan berpotensi terjadi padam total
(blackout) ketika terjadi gangguan pada salah satu unit PLTU Timor-1 dengan beban
penuh. Secara perhitungan, penurunan frekuensi akibat gangguan satu unit PLTU Timor
1 berbeban 50 MW yaitu sebesar 47,434 Hz, nilai ini diluar standar ketentuan grid code,
dimana batas yang diperbolehkan yaitu di 47,50 Hz. Untuk membantu menganalisa
dampak yang terjadi di sistem, digunakan software DIgSILENT PowerFactory. Hasilnya
yaitu skema pertahanan UFLS bekerja sampai dengan Stage-6 melepas beban pelanggan
sebesar 54,85 MW. Sistem masih bertahan (tidak blackout), penurunan frekuensi
mencapai 47,67 Hz dan frekuensi stabil di 50,25 Hz. Nilai penurunan frekuensi ini masih
memenuhi standar ketentuan grid code, namun skema UFLS yang bekerja terlalu besar
sehingga frekuensi menjadi tinggi diluar batas normalnya yaitu ±0,20 Hz dari frekuensi
nominal 50 Hz. Dengan menggunakan skema DTT dengan target melepas Trafo
Distribusi Maulafa-1 dan Maulafa-2 secara langsung/direct pada saat gangguan PLTU
Timor-1, membuat penuruan frekuensi tidak terlalu curam yaitu sebesar 49,24 Hz dan
akan stabil di frekuensi 49,90 Hz. Nilai ini masih sesuai dengan standar yang ditetapkan
grid code dan pada kondisi steady state, frekuensi sistem masih dalam batasan frekuensi
normal.

Item Type: Thesis (Diploma)
Uncontrolled Keywords: Stabilitas Frekuensi, Skema Pertahanan, Digsilent
Subjects: Skripsi
Bidang Keilmuan > Teknik Elektro
Divisions: Fakultas Ketenagalistrikan dan Energi Terbarukan > S1 Teknik Elektro
Depositing User: Sigit Firmanysah
Date Deposited: 13 Nov 2025 08:08
Last Modified: 13 Nov 2025 08:08
URI: https://repository.itpln.ac.id/id/eprint/3838

Actions (login required)

View Item
View Item