Listrik sudah menjadi kebutuhan utama bagi manusia pada masa ini. Dari hari kehari kebutuhan listrik semakin meningkat sedangkan cadangan sumber daya energi semakin hari semakin menipis. Untuk itu perlu dikembangkannya energi alternatif seperti matahari. Mengingat Indonesia berada digaris khatulistiwa dan mendapatkan penyinaran matahari yang cukup bagus. Salah satu contoh pengembangan energi alternatif ini dengan memasang PLTS pada sistem kelistrikan pada konsumen tingkat menengah. Pada skripsi ini dibahas mengenai perencanaan PLTS sebagai alternatif tenaga listrik di SMPN 1 Barru. Sekolah ini memiliki beban 49612 Wh/hari dan dengan beban tersebut didapatkan kapasitas PLTS sebesar 13000 Wp. Dari kapasitas tersebut diperoleh besarnya energi yang dihasilkan setiap tahun yaitu sebesar 18615 kWh/tahun dengan PSH untuk daerah Sulawesi Selatan yaitu sebesar 4.5 jam. Anggaran biaya investasi sebagai modal awal pembangunan PLTS rooftop ongrid yaitu sebesar Rp.286.089.453. Harga COE yang dihasilkan oleh PLTS yaitu Rp.2074/kWh.

Electricity has become a major requirement for humans today. Day by day the electricity needs are increasing while the reserves of energy resources are increasingly depleting. For this reason, alternative energy such as the sun needs to be developed. Moreover, Indonesia is on the equator and getting an attractive good sunshine. One example of this alternative energy development is by installing solar power plants on electrical systems at middle-level consumers. This thesis discussed about PLTS planning as an alternative power at SMP Negeri 1 Barru. This school has 49612 Wh load each day, and with this load PLTS get 13000 Wp capacity. From the large capacity, the amount of energy obtained for the construction of on-grid rooftop PLTS is get 18615 kWh/ year by PSH ( Peak Sun Hours) of Sulawesi Selatan is 4.5 hours. Investment cost budget as initial capital of rooftop on-grid PLTS is Rp. 286.089.453. The price of COE produced by PLTS is Rp.2074 / kWh.