Dalam jaringan distribusi tenaga listrik perlu dijaga kontinuitasnya dengan cara
meminimalisir gangguan yang terjadi. Berdasarkan data gangguan di penyulang Asrikaton pada
tahun 2022 terdapat 14 kali gangguan pada GFR pada Recloser Asrikaton dan 1 kali gangguan
pada OCR pada Recloser Asrikaton. Dikarenakan kurangnya koordinasi antar proteksi di masing
masing penyulang. Hal ini menunjukkan bahwa terjadi kegagalan koordinasi proteksi pada
penyulang Asrikaton. Maka diperlukan adanya perhitungan ulang untuk setting pada rele OCR
dan DGR/GFR di Gardu Induk dan Recloser serta FCO pada titik percabangan dengan
menggunakan metode perhitungan. Dari hasil perhitungan akan didapatkan nilai setting baru
untuk rele OCR dan DGR/GFR di Gardu Induk dan Recloser serta FCO pada titik-titik
percabangan di masing-masing peyulang. Setting rele OCR berdasarkan hasil perhitungan di
Recloser Sumberpasir bernilai 76,83 A dengan waktu 0,12 s, outgoing penyulang Asrikaton
bernilai 167,7 A dengan waktu 0,144 s, incoming penyulang bernilai 652,5 A dengan waktu 0,28.
Sedangkan setting rele DGR recloser Sumberpasir bernilai 2,12 A dengan waktu 0,11 s, outgoing
penyulang Asrikaton bernilai 2,66 A dengan waktu 0,16 s, dan incoming penyulang sebesar 2,646
A dengan waktu 0,303. Hasil perhitungan kemudian diubah menjadi kurva untuk dianalisis benar
atau tidaknya koordinasi proteksinya dalam mengantisipasi adanya gangguan pada jaringan
SUTM. Diharapkan setelah dilakukannya setting ulang pada setiap proteksi, gangguan yang
terjadi pada jaringan SUTM dapat diminalisir.