Pada sistem trafo distribusi harus beroperasi secara kontinyu dan handal dalam
jangka panjang, memiliki masa pakai yang ditentukan pabrikan yang menentukan berapa
lama perangkat tersebut dapat berfungsi. Umur transformator distribusi dapat berubah
dari umur pengenalnya tergantung pada bagaimana ia digunakan di lapangan. Beban
adalah salah satu faktor penentu dalam umur transformator yang terbatas, Hasil Inspeksi
lapangan Pada wilayah kerja PT PLN (Persero) ULP Bontang kota menunjukkan bahwa
Transformator distribusi KNR41 100kVA memiliki beban yang Unbalance 112%, yang
kemudian meningkatkan temperature hot spot pada transformator menjadi 47,52 ˚C.
sehingga susut umur trafo bertambah menjadi 0,3% dengan perkiraan sisa umur trafo
4.433,85 tahun, dan transformator distribusi PGT08 100kVA memiliki beban yang
Unbalance 20%, yang kemudian meningkatkan temperature hot spot pada transformator
menjadi 92,12 ˚C. sehingga susut umur trafo bertambah menjadi 50,7% dengan perkiraan
sisa umur trafo 7,89 tahun,setelah dilakukan penyeimbangan beban pada trafo KNR41
ketidakseimbangan beban turun menjadi 10%, temperature hot spot trafo menjadi
44,6˚C,susut umur trafo menjadi 0,2%,dan perkiraan sisa umur trafo menjadi 6.210,14
tahun. sehingga susut umur trafo menjadi 0,00206% sisa umur trafo 63.181,07 tahun
(trafo tidak mengalami susut umur),pada trafo PGT08 ketidakseimbangan beban turun
menjadi 9%, temperature hot spot trafo menjadi 74,41˚C,susut umur trafo menjadi
6,6%,dan perkiraan sisa umur trafo menjadi 61,01 tahun.