PLTU mempunyai 2 jenis sistem pendingin yaitu tipe open cooling dan juga tipe close cooling. Air pendingin yang didinginkan di cooling tower PLTU Ketapang dengan tipe close cooling bersifat asin karena terletak di muara sungai sehingga bersifat korosif. Adanya pasang surut sungai juga mempengaruhi kadar TDS air akan berubah-ubah dimana jika kondisi air pasang maka air laut akan naik ke hulu sehingga layer air tawar berkurang menyebabkan nilai TDS tinggi pada permukaan. Dengan memanfaatkan sifat density air asin yang lebih besar dari air tawar maka air dengan TDS rendah akan selalu berada di atas sehingga diupayakan air yang diambil selalu dalam kondisi TDS rendah baik pada kondisi pasang-maupun surut. Untuk itu dilakukan inovasi pembuatan floating pump yang mana pipa hisap dari pompa akan selalu berada pada kedalaman permukaan yang tetap walaupun terjadi pasang-surut air sehingga akan didapatkan air dengan TDS rendah secara kontinyu. Dalam penelitian ini juga disampaikan dampak variasi nilai TDS >10.000ppm, 4800ppm, 650ppm dan 26ppm terhadap peralatan logam dengan menghitung laju korosinya menggunakan metode kehilangan berat (loss weight). Hasil dari penelitian ini yaitu bahwa dengan adanya floating pump maka terdapat perubahan nilai TDS terjaga lebih rendah pada kondisi pasang-surut sehingga air yang digunakan untuk cooling tower mengalami penurunan nilai TDS menjadi maksimal di angka 4.800ppm. Laju korosi pada variasi nilai TDS juga didapatkan bahwa semakin besar nilai TDS maka laju korosi akan semakin cepat dikarenakan kadar garam yang semakin tinggi pada nilai TDS yang tinggi.