SKLTT 150 KV Interkoneksi Sumatra – Bangka beroperasi pada tanggal 26 Maret
2022. Pada SKLTT tersebut terdiri dari 3 sirkit (saluran) yaitu Sirkit 1, sirkit 2 dan
sirkit 3. Kebutuhan listik kepulauan Bangka yang sebelumnya isolated kemudian
setelah interkoneksi sumatera-bangka mendapatkan transfer daya dari sumatera ke
Bangka. Dengan transfer daya dari sumatera ke Bangka yang melalui SKLTT terus
meningkat maka mengakibatnya adanya daya yang hilang mengacu pada panas yang
dihasilkan pada bagian konduktor kabel ( Konduktor,selubung dan armour ). Dengan
adanya daya yang hilang sehingga menyebabkan rugi – rugi daya SKLTT tersebut.
Untuk pemetaan terhadap nilai daya yang hilang pada SKLTT tersebut dilakukan
perhitungan rugi-rugi daya pada SKLTT 150 kV Sumatera-bangka. Dalam proses
perhitungannya maka dilakukan pengambilan data arus dan tegangan selama 15 hari
pada SKLTT Sirkit#1, Sirkit#2 dan Sirkit#3 saat operasi secara bergantian. Dari hasil
data beban kemudian dilakukan perhitungan rugi-rugi daya secara manual maupun
secara simulasi aplikasi digsilent pada SKLTT Sirkit#1, Sirkit#2 dan Sirkit#3 maka
didapat hasil rugi – rugi daya dibawah standar dengan mengacu pada PERMEN
ESDM No.16 Tahun 2020 pada halaman 182 indikator F dengan standar pada tahun
2023 sebesar 8,78 %. Untuk hasil pada perhitungan secara manual yaitu beban
tertinggi SKLTT Sirkit#1 : 1.227,041 kW, Sirkit#2 : 1.226,701 kW dan Sirkit#3 :
1.225,549 kW, Sedangkan perhitungan rugi-rugi daya secara simulasi digsilent yaitu
SKLTT Sirkit#1 :1.163,740 kW, Sirkit#2 : 1.162,830 kW dan Sirkit#3 : 1.162,640
kW.