Untuk memenuhi kebutuhan listrik di daerah tertinggal yang belum mendapatkan suplai listrik dari PLN, maka diperlukan sebuah inovasi dalam pemanfaatan potensi energi alam yang ada sebagai energi alternatif salah satunya yaitu PLTS. Melalui konsep PLTS semi-komunal sistem off grid kWh produksi yang dihasilkan per tahun mencapai 17.520 kWh untuk menyuplai beban sebesar 36,540 kWh per hari dengan menggunakan 40 buah panel surya yang ditempatkan di atap rumah warga sekaligus sebagai solusi tidak tersedianya lahan kosong di daerah tersebut. Performance ratio (PR) dari perancangan sistem ini mencapai 87% dan dikatakan layak untuk diwujudkan. Investasi awal yang dikeluarkan mencapai Rp. 465.280.296 dengan biaya operation and maintenance (O&M) mencapai Rp. 4.652.802,96/tahun. Biaya energi PLTS yang mencapai Rp. 3.700/kWh terbilang cukup mahal dibandingkan dengan biaya energi PLTD yang hanya mencapai Rp. 1.493,5/kWh. Namun untuk jenis perawatan menggunakan PLTD lebih mahal dibandingkan dengan PLTS yang mencapai Rp.14.400.000/tahun. Hasil analisa kelayakan investasi menunjukkan nilai NPV yang mencapai Rp. 483.336,72 selama 20 tahun umur PLTS dengan nilai IRR mencapai 18% dan nilai BCR 1,02 menyatakan proyek ini layak. Masa pengembalian investasi awal (pay back period) terjadi pada tahun ke 7 bulan ke 8 hari ke 22 dari 20 tahun umur proyek.

To fulfill the electricity demand in an underdeveloped region which has not yet gotten electricity supply from PLN, so then there is a need of innovation in harnessing the existing natural resources, as one such is solar power plant. Through semi-communal solar power plant off grid system concept, the production of kWh per year amounts to 17.520 kWh to supply load demand of 36,540 kWh a day using 40 solar panels placed on top of resident housings that also act as solution to the lack of empty land in the areas. Performance Ratios (PR) of the design reaches 87% and is stated as reasonable to be actualized. Initial investment issued as much as Rp. 465.280.298 with operation and maintenance costs (O&M) of Rp. 4.652.802,96/year. Costs of solar power plant energy amounts to 3.700/kWh which is still categorized as high compared to the costs of diesel power plant energy which only amounts to Rp.1.493,5/kWh. However, the maintenance costs of diesel power plant are high compared to solar power plant, amounting to Rp. 14.400.000/year. The result of investment feasibility analysis shows NPV value of Rp. 483.336,72 for the 20 years solar power plant service lifetime with IRR value amounts to 18% and BCR of 1,02, all indicating that the project is feasible. Payback period of initial investment will be at year 7 month 8 and day 22nd of the 20-year project lifetime.