Pembangkit listrik yang menggunakan energi kinetik air, dapat dibagi menjadi 2 bagian secara umum berdasarkan besar daya yang dihasilkan yaitu PLTA dan PLTMH. Di katakan PLTA adalah dimana pembangkit menghasilkan daya minimal 10 MW dan apabila daya yang dihasilkan di bawah 10 MW maka termasuk dalam klasifikasi PLTMH. Pada pengoperasian PLTA juga di butuhkan daya pemakaian sendiri untuk berbagai hal seperti untuk alat alat pembantu penerangan jalan dan juga adanya Losses . Pada rencana operasi tahunan nilai dari pemakaian sendiri akan di tetapkan dan akan masuk menjadi salah satu target operasi pada pengoperasian PLTA. Losses yang terjadi di haruslah di usahakan seminimum mungkin agar tidak menghasilkan nilai Pemakaian Sendiri yang besar pada pengoperasian PLTA. Apabila Losses tidak terlalu tinggi maka Pemakaian Sendiri tidak akan terlalu tinggi dan target Kinerja Operasi yang di tetapkan akan terpenuhi. hal ini juga akan menambah daya netto yang di hasilkan suatu PLTA sehingga nilai produksi akan bertambah dan akan memenuhi kebutuhan listrik yang di butuhkan oleh konsumen. Pada hal ini saya mengunakan PLTA PB Soedirman Banjarnegara sebagai objek penelitian yang saya akan teliti dan analisa. Pada PLTA PB Soedirman seharusnya persentase dari Pemakaian Sendiri adalah sebesar 2 % tetapi kenyataan di lapangan melebihi 2%. Pada penelitian ini penulis menggunakan metode kuantitatif dalam pengelolaan data-data dan menggunakan metode deskriptif untuk melakukan analisis pemecahan masalah. Nilai pemakaian sendiri dapat dihemat menjadi 0,3971%. Dengan mengunakan rumus perhitungan metode payback period maka biaya investasi untuk penelitian ini juga akan kembali dalam waktu 7,57 tahun.

Power plants using the kinetic energy of water can be generally divided into 2 parts based on the amount of generated power. They are The Hydro Electric Power Plant (PLTA) and The Micro Hydro Power Plant (PLTMH).It is said The Hydro Electric Power Plant (PLTA) where the power plant produces minimun power 10 MW and if the power generated below 10 MW then it will be included in micro hydro power (PLTMH) classification .On the The Hydro Electric Power Plant (PLTA) operations it is also needed self-use power for various things such as street lighting aids and also the existence of Losses In the annual operating plan the value of self-use will be set and be entered into one of the operational targets on The Hydro Electric Power Plant (PLTA) operations.Losses having occurred must be kept to a minimum in order not to generate a large value of self-use on hydropower operations.If Losses is not very high so that self-use will not be very high and the target operating performance set will be fulfilled.This will also increase the net power generated by a The Hydro Electric Power Plant (PLTA) so that the production value will increase and comply the electricity needs needed by consumers.. In this case I used The Hydro Electric Power Plant of PB Soedirman as a research object that I would do researching and analysing. Percentage of self-use at The Hydro Electric Power Plant of PB Soedirman the should be 2% but the fact in the field it exceeded 2%. In this study the author uses quantitative methods in managing data and uses descriptive methods to conduct problem solving analysis. Your own usage value can be saved to 0.3971%. By using the calculation formula for the payback period method, the investment costs for this research will also return within 7.57 years.