PT PLN Batam merupakan salah satu anak perusahan dari PT PLN (Persero) yang dimana
proses bisnis dari PT PLN Batam hampir serupa dengan proses bisnis yang ada di PT PLN (Persero).
Sehingga PT PLN Batam banyak dijuluki sebagai miniatur dari PT PLN (Persero). Proses bisnis
yang dijalankan oleh PT PLN Batam mulai dari Pembangkitan, Transmisi, Distibusi, Penjualan
Tenaga Listrik sampai dengan beyond kwh. Proses bisnis ini lah yang menjadi dasar PT PLN Batam
dijuluki sebagi miniatur dari PT PLN (Persero). Didalam proses bisnis pembangkitan terdapat 2 unit
bisnis yaitu Generation and Transmission Business Unit (GTRANSBU) dan Bright Energy Services
Business Unit (BESBU). BESBU merupakan salah satu dari unit bisnis di bawah PT PLN Batam
yang mengelola asset pembangkitan yaitu Pembangkit Listrik Tenaga Gas (PLTG) diluar pulau
Batam. Key Performance Indicator (KPI) yang ditetapkan oleh manajemen kepada unit BESBU
adalah KPI EAF (Equivalent Avaibility Factor) dan FOF (Force Outage Factor). EAF merupakan
faktor ketersedian pembangkit untuk beroperasi baik pembangkit tersebut dalam kondisi operasi
ataupun kondisi stanby operasi. Sedangkan FOF merupakan faktor unit pembangkit mengalami
gangguan sehingga mengakibatkan pembangkit tidak dapat beroperasi. Pada tahun 2021 target EAF
unit BESBU sebesar 92,37% dan target FOF sebesar 5,35% sedangkan pada tahun 2022 target EAF
BESBU sebesar 95.50% dan target FOF sebesar 4.80%. Setelah melakukan analisa diperoleh nilai
EAF dan FOF tahun 2021 masing – masing yaitu 92,81% dan 4,76% sedangkan perolehan EAF dan
FOF tahun 2022 masing – masing yaitu 96.95% dan 0.94%. Dari hasil analisa realisasi EAF dan
FOF BESBU pada tahun 2021 dan 2022 termasuk dalam kategori baik dan mampu memproduksi
listrik sesuai dengan target yang telah ditetapkan.