Overload pada trafo terjadi ketika beban daya pelanggan melebihi kapasitas transformer.
Peningkatan beban rumah tangga di jaringan distribusi K3 157/10 membebani
transformator. Kerusakan transformator akan datang dari keadaan kelebihan beban. Data
pengukuran transformator pada kutub K3 157/10 menunjukkan tingkat beban 98,1%.
SPLN menganggap transformator distribusi berlebihan jika persentase muatan melebihi
80%. Pendekatan transformator insert dan pemecahan beban adalah metode overload
yang layak berdasarkan banyak faktor. Persentase beban pada transformator K3 157/10
setelah memasukkan adalah 62.5%, dan nilai penurunan tegangan sebelum memasukkan
pada fase x1 adalah 2,7% dan fase x2 adalah 2,7%. Setelah disisipkan, nilai penurunan
tegangan menjadi 1,35% pada fase x1 dan 1,35 pada fasa x2. Dalam pemecahan beban,
nilai beban adalah 64,2% dan penurunan tegangan setelah memecahkan beban 1,9%
dalam fase x1 dan 1,9% di fase x2. Pengolahan data menunjukkan bahwa transformator
terbalik berfungsi lebih baik karena persentase muatan dan hilangnya tegangan yang lebih
rendah. Penulis menyimpulkan bahwa PT PLN ULP Klaten Kota menggunakan
transformator inline untuk mengatasi kelebihan beban dan penurunan tegangan.