Listrik tidak hanya digunakan untuk penerangan rumah, namun juga banyak digunakan
pada berbagai peralatan rumah tangga. Akibatnya, peralatan yang banyak menggunakan
listrik menyebabkan tagihan listrik membengkak. Kenaikan tagihan listrik per juli 2023
untuk rumah golongan R2 dan mahalnya harga dasar listrik menjadi masalah bagi
kebutuhan listrik rumah tangga. Sistem PLTS off grid skala rumah tangga merupakan
solusi dalam penghematan biaya tagihan listrik PLN. Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui perancangan serta mengurangi biaya tagihan listrik PLN menggunakan
sistem PLTS off grid. Metode yang digunakan pada penelitian ini kuantitatif dengan
pemodelan matematis yaitu hasil pengolahan data dijelaskan dengan membentuk
persamaan dalam variabelnya. Dari hasil perancangan sistem PLTS off grid
membutuhkan 41 buah modul surya masing-masing 200 Wp yang dipasang secara seri
sebanyak 2 buah dalam 22 rangkaian (string) modul yang terhubung secara paralel, 9
buah baterai 200 Ah, inverter 2000 Watt, SCC 600 MPPT dan sambungan listrik. Biaya
investasi awal untuk pembuatan PLTS off grid Rp.73.291.000. Biaya beban listrik yang
dibayarkan perbulan sebelum pemakain PLTS Atap sebesar Rp. 1.855,886 perbulan,
setelah penggunaan PLTS biaya beban listrik perbulan Rp. 1.519,379, penghematan rata
rata perbulan Rp.336.507. Penghematan biaya beban listrik berkisar Rp.7.470,680 dalam
20 tahun. Secara ekonomis nilai ini sudah berhasil melakukan penghematan biaya tagihan
listrik per bulan, dan meningkatkan pemanfaatan energi terbarukan.