PeIaksanaan pembangunan proyek konstruksi diharapkan dapat diIaksanakan sesuai dengan jadwal yang direncanakan. KeberhasiIan pembangunan suatu proyek harus memenuhi 3 aspek pokok, yaitu biaya, mutu, dan waktu. HaI ini tentunya bukan sesuatu haI yang mudah untuk diIakukan, harus didukung dengan manajemen proyek yang baik Tak dapat dipungkiri , HaI-haI yang tak terduga bisa saja terjadi pada saat peIaksanaannya sehingga dapat menyebabkan keterlambatan penyelesaian proyek dan akan berdampak pada meningkatnya pengeluaran biaya proyek. Pada proyek pembangunan gedung asrama santri dayah Darul Iman ini, terjadi keterlambatan pada minggu ke-6. Keterlambatan tersebut akan dianalisa penyelesaiannya dengan metode crashing menggunakan penambahan jam kerja (lembur), dan penambahan tenaga kerja. Alternatif tersebut akan dianalisa terhadap risiko biaya yang akan dikeluarkan. Sehingga dipilihlah metode yang penerapannya lebih efektif dan mengeluarkan biaya percepatan lebih sedikit. Yaitu dengan menggunakan alternatif penambahan jam kerja (lembur). Biaya akibat penerapan penyelesaian dengan alternatif penambahan jam kerja (lembur) menggunakan metode crashing sebesar Rp.404.574.277,00 dengan durasi pelaksanaan pekerjaan proyek selama 64 hari kalender atau lebih cepat 25% dari durasi normal.

The implementation of the construction project is expected to be carried out according to the planned schedule. The successful development of a project must meet 3 main aspects, namely cost, quality, and time. This is certainly not something that is easy to do, it must be supported by good project management. It is undeniable that unexpected things can happen during its implementation so that it can cause delays in project completion and will have an impact on increasing project costs. In the construction project for the Darul Iman boarding school building, there was a delay in the 6th week. The solution for this delay will be analyzed using the crashing method using additional working hours (overtime), and additional workforce. The alternative will be analyzed against the risk costs to be incurred. Therefore, a method that is more effective in its implementation and costs less acceleration is chosen. That is by using the alternative of additional working hours (overtime). The cost due to the implementation of the settlement with the alternative of additional working hours (overtime) using the crashing method is Rp. 404,574,277.00 with a project work duration of 64 calendar days or 25% faster than the normal duration.