Indonesia merupakan negara yang berada pada kawasan tropis dengan kepadatan petir
yang tinggi, lebih dari 18 sambaran petir/km2/tahun. Hal ini menjadi penyebab utama
gangguan yang terjadi pada jaringan transmisi listrik. Di Indonesia sendiri rata-rata
menggunakan saluran udara sehingga potensi terjadinya surja petir sangatlah tinggi.
Berdasarkan data PLN, sebagian besar pemadaman listrik terjadi dikarenakan terjadinya
sambaran petir pada saluran transmisi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
pengaruh sambaran petir pada menara. Metode yang digunakan adalah perhitungan serta
analisa terhadap saluran transmisi. Setelah dilakukan pengolahan data, didapatkan hasil
ketika terjadi sambaran pada menara dengan besar 24.2 kA, tegangan balik yang
dirasakan menara sebesar 1557 kV, ini jauh lebih besar dibandingkan kekuatan impuls
BIL dengan besar 1380 kV. Hal ini menandakan ketika terjadi sambaran pada menara
akan terjadi gangguan back flashover. Parameter yang paling berpengaruh terhadap
tegangan balik yang dirasakan tower adalah nilai induktansi tetapi blum ada cara untuk
menurunkan nilai induktansi, oleh karena itu untuk meminimalisir gangguan akibat
sambaran petir diperlukan penambahan keping isolator pada menara, memperbaiki
tahanan tanah maupun pemasangan transmission line arrester (TLA).