Pulau Maritaing, yang terletak di Nusa Tenggara Timur, mengalami pertumbuhan beban
listrik yang signifikan dalam beberapa tahun terakhir. Untuk mengatasi masalah ini,
diperlukan interkoneksi jaringan kelistrikan antara Pulau Maritaing dengan sistem
Kelistrikan Alor. Oleh karena itu, perlu dilakukan kajian Grid Impact studi dampak
interkoneksi jaringan kelistrikan 2x50 kW terhadap jaringan kelistrikan Alor, khususnya di
Pulau Maritaing. Oleh diperlukan perencanaan yang matang dan perbaikan infrastruktur
untuk mengatasi masalah grid impact dan memastikan keberlanjutan pasokan listrik yang
handal di Pulau Maritaing. Adapun Grid Impact Dari kajian ini meliputi Analisa aliran daya,
dan masalah kestabilan sistem dengan analisis transient. Di mana, hasil penelitian
menunjukkan bahwa interkoneksi jaringan kelistrikan 2x50 kW memiliki dampak yang
signifikan terhadap jaringan kelistrikan Alor di Pulau Maritaing supply daya yang memiliki
selisih pada Tahun 2023 selisih dari pembangkit listrik yang disuplai yaitu 610,14 kW, untuk
load nya di 595,18 kW dan memiliki selisih losses sebesar 15,13 kW. Pertumbuhan beban
listrik yang tinggi membutuhkan peningkatan kapasitas sistem kelistrikan dan infrastruktur
yang memadai untuk menjaga keandalan pasokan listrik di Pulau Maritaing. Kesimpulannya,
penelitian ini memberikan pandangan yang lebih baik tentang dampak interkoneksi jaringan
kelistrikan 2x50 kW terhadap jaringan kelistrikan Alor di Pulau Maritaing.