Pembangunan infrastruktur saat ini berkembang sangat pesat, misalnya dalam pembangunan jalan, jembatan, gedung dan sebagainya. Sampai saat ini pembangunan infrastruktur di Indonesia sebagian besar menggunakan beton sebagai bahan konstruksi. Pada penilitian ini digunakan bahan cangkang kemiri sebagai substitusi kerikil dan fly ash sebagai substitusi semen. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kuat tekan, kuat tarik belah dan absorbsi dari masing-masing persentase pengurangan semen akibat substitusi fly ash dan persentase pengurangan kerikil akibat substitusi cangkang kemiri dalam campuran beton. Benda uji dibuat dengan cetakan silinder 15 x 30 cm. Persentase pengurangan kerikil akibat substitusi cangkang kemiri adalah 0%, 3%, 6%, dan 9%. Persentase pengurangan semen akibat substitusi fly ash adalah 30%. Jumlah benda uji beton yang dibuat sebanyak 75 buah. Pengujian dilaksanakan pada umur 7 hari, 14 hari dan 28 hari untuk kuat tekan dan 28 hari untuk absorpsi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pemakaian cangkang kemiri dapat menggantikan sebagian kerikil dan pemakaian fly ash dapat menggantikan sebagian semen sebagai bahan dasar campuran beton. Substitusi cangkang kemiri sebesar 0%, 3%, 6%, 9% dan fly ash 30% menghasilkan kuat tekan pada umur 28 hari berturut turut 25,477 MPa, 26,327 MPa, 27,082 MPa, 27,270 MPa, dan 25,006 MPa. Sedangkan untuk kuat tarik belahnya sebesar 2,524 MPa, 2,642 MPa, 2,713 MPa, 2,878 MPa, 2,902 MPa. Untuk absorpsinya sebesar 0,328%, 0,332%, 0,485%, dan 0,492%. Dari hasil tersebut didapatkan nilai kuat tekan tertinggi yaitu pada variasi 4 substitusi fly ash 30% dan cangkang kemiri 6% sebesar 27,270 MPa. Sedangkan untuk kuat tarik belah tertinggi yaitu pada variasi 5 substitusi fly ash 30% dan cangkang kemiri 9% sebesar 2,902 MPa. Dan nilai absorpsi tertinggi didapatkan pada variasi 5 substitusi fly ash 30% dan cangkang kemiri 9% sebesar 0,492%.

Infrastructure development is currently growing very rapidly, for example in the construction of roads, bridges, buildings and so on. Until now, most of the infrastructure development in Indonesia uses concrete as a construction material. In this study, candlenut shells were used as a substitute for gravel and fly ash as a cement substitute. This study aims to determine the compressive strength, split tensile strength and absorption of each percentage of cement reduction due to fly ash substitution and the percentage of gravel reduction due to candlenut shell substitution in the concrete mixture. The test object was made with a 15 x 30 cm cylindrical mold. The percentage of gravel reduction due to candlenut shell substitution was 0%, 3%, 6%, and 9%. The percentage of cement reduction due to fly ash substitution is 30%. The number of concrete test objects made was 75 pieces. Tests were carried out at the age of 7 days, 14 days and 28 days for compressive strength and 28 days for absorption. The results of this study indicate that the use of candlenut shells can replace some of the gravel and the use of fly ash can replace some of the cement as the base material for the concrete mixture. The candlenut shell substitution of 0%, 3%, 6%, 9% and 30% fly ash produced compressive strength at 28 days of age, respectively, 25,477 MPa, 26,327 MPa, 27,082 MPa, 27,270 MPa, and 25.006 MPa. As for the split tensile strength of 2.524 MPa, 2.642 MPa, 2.713 MPa, 2.878 MPa, 2.902 MPa. The absorption is 0.328%, 0.332%, 0.485%, and 0.492%. From these results, the highest compressive strength value was obtained, namely in variations of 4 substitutions of 30% fly ash and 6% candlenut shells of 27.270 MPa. Meanwhile, the highest split tensile strength is in variation 5 with 30% fly ash substitution and 9% candlenut shell at 2,902 MPa. And the highest absorption value was found in variations of 5 substitutions of 30% fly ash and 9% candlenut shell of 0.492%.