Dalam pengoperasian sistem tenaga listrik interkoneksi, terdapat banyak listrik dan juga pusat beban (gardu induk). Pusat - pusat listrik ini di gardu induk dihubungkan dengan saluran transmisi. Untuk mengendalikan operasi dari sistem yang demikian diperlukan pusat pengatur beban yang dilengkapi dengan SCADA (Supervisory Control and Data Acquisition), SACADA mengumpulkan data dan informasi dari sistem tenaga listrik untuk ditampilkan dalam pusat pengatur beban. Penampilan data ini melalui sistem SCADA diperlukan oleh operator sistem (Dispatcher). Untuk mengambil langkah-langkah operasional yang dilakukan agar sistem beroperasi secara optimum. Optimum berarti mencapai bahan bakar minimum dengan memenuhi mutu dan keandalan. Media Komunikasi dari Remote Terminal Unit dihubungkan dengan komputer SCADA dari pusat pengatur beban melalui dari saluran telekomunikasi. Dalam Skripsi ini akan dilaksanakan perancangan sistem SCADA pada jaringan 20KV yang direncanakan akan diberlakukan ZDT.

In the operation of interconnection power systems, there are many electricity and load centers (substations). These power centers in the substation are connected to the transmission line. To control the operation of such a system, a load-bearing center is required with SCADA (Supervisory Control and Data Acquisition). SCADA collects data and information from the power system to be displayed in a load-regulating center. The appearance of this data via SCADA system is required by the system operator (Dispatcher). To take operational steps to make the system operate optimally. Optimum means achieving minimum fuel by meeting quality and reliability. The Communication Media of the Remote Terminal Unit is connected to a SCADA computer from a loadregulating center via a telecommunication line. In this thesis will discuss the working principle of Remote Terminal Unit in a substation.