Keandalan suatu sistem tenaga listrik dinilai dari banyaknya gangguan yang akan dialami oleh pelanggan. Gangguan yang muncul akan mengakibatkan terputusnya aliran listrik ke pelanggan yang akan menghilangkan kesempatan penjualan ke pelanggan dan merugikan bagi penyedia energi listrik. Terutama bagi wilayah sentral bisnis seperti Central Bussiness District Bumi Serpong Damai dimana pelanggan merupakan golongan khusus dan pengguna daya besar, kerugian yang dialami oleh penyedia energi listrik menjadi jauh lebih besar. Rekonfigurasi Zero Down Time menggunakan struktur jaringan Spindel, tiga buah penyulang ekspres, sebuah gardu hubung yang dilengkapi dengan motorized LBS dan SCADA untuk kordinasi perangkat proteksi yang memungkinkan isolasi wilayah bergangguan dan suplai listrik penyulang cadangan dalam waktu yang sangat singkat. Dengan implementasi rekonfigurasi Zero Down Time gangguan tidak akan dirasakan oleh pelanggan sama sekali. Oleh sebab itu perlu dilakukannya implementasi Zero Down Time untuk wilayah lain untuk meningkatkan keandalan sistem.

The reliability of a power system is judged by the number of disturbances that customers will experience. Disruptions that arise will result in power outages to customers that will eliminate sales opportunities to customers and inflict a financial loss to electric power providers. Especially for the central business areas such as the Central Business District of Bumi Serpong Damai where customers are special class costumers with large power usage, the losses suffered by electric power providers become much larger. Zero Down Time Reconfiguration utilize Spindle network structure, three express feeders, a switching substation equipped with motorized LBS and SCADA for coordination of protection devices that allow insecure area isolation and backup feeders to supply backup power in a very short period of time. With the implementation of Zero Down Time reconfiguration the interruption will not be perceived by the customer at all. Therefore it is necessary to implement Zero Down Time reconfiguration for other areas to improve system reliability.