Sistem pentanahan titik netral dengan tahanan merupakan sistem pentanahan yang paling banyak digunakan di daerah Jakarta dan Tangerang, salah satunya pada Gardu Induk Kemayoran. Gardu Induk Kemayoran ini menerapkan pentanahan titik netral dengan tahanan rendah yaitu 12 Ohm. Dalam skripsi ini membahas faktor yang mempengaruhi penerapan pentanahan titik netral dengan tahanan rendah 12 Ohm pada Gardu Induk Kemayoran khususnya di penyulang Banyol dengan membandingkan penggunaan tahanan 40 Ohm dan pengaruh gangguan hubung singkat terhadap setting rele pada penyulang Banyol. Dari hasil perhitungan yang terdapat pada skripsi ini dapat di analisa bahwa penerapan pentanahan titik netral dengan tahanan rendah 12 Ohm pada Gardu Induk Kemayoran dipengaruhi oleh faktor keselamatan dan ekonomi.

Neutral grounding system with resistances is a grounding system that is common in Jakarta and Tangerang, one of them lies on Kemayoran Substation. Kemayoran Substation applies neutral grounding system with a low resistant value, which is 12 Ohm. This thesis discusses factors that influence the application of neutral grounding system with a low resistant value, 12 Ohm in Kemayoran Substation, specifically in Banyol feeder with comparing the usage of 40 Ohm resistance and the influence of short circuit interference toward relay setting in Scamp repeater. According to the calculation in this thesis, we can analyze the application of neutral grounding system with a low resistant value, 12 Ohm in Kemayoran Substation is influenced by safety and economical factors.