Dalam mentransmisikan energi listrik sering kali terjadi gangguan pada saluran transmisi.
Gangguan pada saluran transmisi sering kali terjadi karena sambaran petir. Hal ini terjadi
karena Indonesia terletak di daerah yang beriklim tropis sehingga Indonesia memiliki
jumlah hari guruh yang cukup banyak dengan daerah sub tropis. Maka dari itu diperlukan
proteksi petir yang optimal untuk meminamalisir terjadinya gangguan. Arus puncak petir
positif tertinggi pada penghantar Bintaro-Serpong adalah 132 kA. Dari data tersebut maka
dilakukannya analisis kinerja proteksi pada SUTT 150 kV di saluran transmisi Bintaro
Serpong, dengan cara melakukan perhitungan impedansi, arus, dan tegangan. Dari
perhitungan tersebut didapatkan bahwa ketika petir menyambar tower dengan arus
puncak 132 kA dihasilkan tegangan Vtf sebesar 1104,18 kV. Ketika arus puncak 132 kA
menyambar kawat tanah maka arus akan terbagi menjadi 2 yakni masing-masing 66 kA.
Dari arus ini maka dihasilkan tegangan Vtf 1200,69 kV. Dari kedua objek sambaran yang
terjadi, maka di saluran transmisi Bintaro-Serpong belum optimal, sehingga
mengakibatkan terjadi gangguan Back Flashover karena tegangan Vtf yang dihasilkan
sudah lebih dari BIL isolator dimana BIL isolator adalah 1000 kV.