Renewable Portfolio Standard adalah peraturan pemerintah yang meregulasi pemanfaatan Energi Baru Terbarukan, yang di skripsi ini akan difokuskan di Indonesia. Sedangkan, Solar Home System adalah sistem paket PLTS rumahan yang menjadi pokok topik penulisan dalam skripsi ini. Dengan target konsumer adalah para calon pengguna yang memiliki rumah di daerah yang belum terjangkau jaringan PLN, maka target pemerintah yang seperti tercantum pada Peraturan Presiden Nomor 22 Tahun 2017 tentang target pemanfaatan energi baru terbarukan di Indonesia sebesar 5% dari total akan tercapai. Hanya apabila energi surya memenuhi peran nya untuk membangkitkan 57.000.000 Watt. Yang terhitung sebagai 570,000 rumah yang masing-masing akan membangkitkan 153,3 kWh/Tahun. Dan dengan mengacu pada Permen ESDM No.12 tahun 2017 pasal 5 ayat 3 dan 4, insentif yang dapat diperoleh oleh pelanggan dapat mencapai 74,4% dari total biaya energi per-tahun nya. Apabila program ini diterapkan maka Indonesia akan mengurangi potensi emisi CO2 sebesar 76.895 Ton

Renewable Portfolio Standard is government regulations that regulate the utilization of Renewable Energies, in this case, in Indonesia. In the other hand, Solar Home System is a home-scale solar powered electrical generation package that will be the main topic of this thesis. With the target of consumers that mainly are citizens with a house that has not been reached by PLN grids, therefore government target as it is written on Presidential Regulation Number 22 in the year of 2017 that the utilization target of Indonesian Renewable energies has to reach 5% of their total potential will be achieved. That is only if solar energy fulfills its planned target to generate 57.000.000 Watt. That counts to 570.000 houses that each will generate power amounted to 153,3 kWh/year. And based on the regulation of Ministry of Energy and Mineral Resources number 12 in the year of 2017 chapter 3 verse 1 and 2, incentives that will be acquired by each of the houses can reach 74,4% out of the total of the cost of energy each year. Moreover, if this program is implemented, Indonesia will reduce the potential CO2 emission up to 76,895 Ton.