Seiring dengan perkembangan zaman, kebutuhan energi listrik semakin meningkat, untuk mengurangi ketergantungan terhadap bahan bakar (energi fosil) maka dibutuhkan penambahan pembangkit Renewable energi, salah satunya Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS). Akan tetapi permasalahan dari pembangkit tersebut bersifat intermittent yang dapat mengakibatkan frekuensi menjadi terganggu, untuk mengatasi masalah ini dibutuhkan analisa formulasi Economic Dispatch. Economic Dispatch adalah proses penentuan daya keluaran yang dihasilkan oleh unit unit pembangkit untuk memasok beban tertentu dengan cara meminimalkan total biaya bahan bakar. Untuk mengimbangi sifat intermitten dan tetap menjaga kestabilan frekuensi dengan penggunaan biaya bahan bakar yang minimum saat PLTS skala besar terhubung jaringan, dibutuhkan Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA). Pengoperasian PLTA tidak membutuhkan biaya bahan bakar dan memiliki Ramping rate yang besar, yaitu 50% permenit dari total kapasitasnya. PLTS dan PLTA harus berada pada satu area kontrol seperti di Unit Pembangkit (UP) Cirata. Kedua pembangkit tersebut merupakan beban negatif, sehingga saat terhubung jaringan akan mempengaruhi formulasi Economic Dispatch terutama pada Equality Constraint, perubahan tersebut dapat menurunkan penggunaan biaya bahan bakar pembangkit termal.

Along with the development of the times, the need for electrical energy is increasing, to reduce dependence on fossil fuel (fossil energy) then it needs additional Renewable energy generation, one of the Solar Power Generation. However, the problem of the plant is intermittent which can cause the frequency to be disturbed, to overcome this problem required analysis of Economic Dispatch formulation. Economic Dispatch is the process of determining the output power generated by generating units to supply a certain load by minimizing the total fuel cost. To compensate for the intermittent nature and maintain frequency stability with minimum fuel usage when large scale solar power plants are connected to the network, hydroelectric power is required. Operation of hydroelectric plants does not require fuel costs and has a large ramping rate, which is 50% per minute of its total capacity. Solar power plants and hydroelectric power plants should be in one control area such as the Generating Unit (UP) Cirata. Both plants are negative loads, so when connected networks will affect the formulation of Economic Dispatch, especially on its Equality Constraint, Such changes may decrease the use of thermal generating fuel costs.