Eskalasi ekonomi di Indonesia akan berbanding lurus dengan pola konsumsi masyarakat terhadap energi listrik. Mengingat pentingnya energi listrik bagi kehidupan orang banyak maka suatu sistem tenaga listrik harus bisa melayani pelanggan secara baik, dalam arti sistem tenaga listrik tersebut aman dan handal yaitu tidak membahayakan manusia dan lingkungannya. Seiring dengan pembangunan infrastruktur yang meningkat maka diperlukan penyediaan tenaga listrik untuk mendukung pembangunan tersebut. Namun sering terjadi jatuh tegangan yang terjadi pada jaringan akibat dari terjadinya pertumbuhan tenaga listrik yang dibutuhkan oleh masyarakat. Seperti halnya yang terjadi pada jaringan tegangan menengah Area Cikokol, jatuh tegangan pada Penyulang Susu melebihi dari standar yang ditentukan SPLN T6.001 : 2013 (±10%) untuk variasi nilai tegangan. Maka dari itu, penulis akan melakukan studi rekonfigurasi pada jaringan tersebut guna memenuhi standar yang ditentukan dengan menggunakan metode rasional dan sistematis. Pada Penyulang Susu terjadi jatuh tegangan sebanyak 45 Gardu diantaranya adalah : Gardu NS39P (16,635 kV), Gardu NLS14 (16,646 kV), Gardu TG14C (16,888 kV) yang tegangan nominalnya sebesar 20 kV. Setelah dilakukannya studi rekonfigurasi jaringan, tegangan pada gardu-gardu tersebut mengalami kenaikan tegangan sehingga memenuhi standar yang ditentukan oleh PLN, yaitu Gardu NS39P (18,937 kV), Gardu NLS14 (18,96 kV), Gardu TG14C (18,974 kV).

Economic escalation in Indonesia will be directly proportional to the pattern of public consumption of electrical energy. Given the importance of electrical energy for people's lives, a power system must be able to serve customers well, in the sense that the power system is safe and reliable that does not endanger the human and the environment. Along with the increasing infrastructure development, it is necessary to provide electricity to support the development. However, frequent voltage drops that occur in the network due to the growth of electricity needed by the public. As is the case with the Cikokol Area medium voltage network, the voltage drop on the Feeder Susu exceeds that of the SPLN specified standard T6.001 : 2013 for variation of voltage values. Therefore, the authors will conduct a reconfiguration study on the network to meet the specified standards by using rational and systematic methode. On the Feeder Susu there are 45 substation voltage drops: NS39P (16,635 kV), NLS14 (16,646 kV), TG14C (16,888 kV) tonnage with nominal voltage of 20 kV. After conducting a network reconfiguration study, the voltage at the substations has increased the voltage so that it meets the standards determined by PLN, namely NS39P (18,937 kV), NLS14 (18,96 kV), TG14C (18,974 kV).