Sebagian pemasangan panel surya hanya dirancang untuk satu posisi kemiringan saja. Pada panel surya 40 watt peak dengan satu posisi kemiringan, energi listrik harian yang dibangkitkan adalah sebesar 9,367 Wh. Faktanya, dengan solar tracker energi yang dapat dibangkitkan oleh panel surya 40 watt peak dapat meningkat hingga 57% menjadi 14,735 Wh. Peneliti memberikan sebuah alternatif solusi dimana dengan mengatur sudut kemiringan panel surya 40 watt peak sebanyak tiga posisi yang berbeda pada jam-jam tertentu dapat memberikan kenaikan energi listrik harian sebesar 10% menjadi 10,3 Wh. Dua sistem baru yang dapat memberikan energi listrik harian yang lebih besar dibanding satu posisi dan tentunya kenaikan energi ini membawa keuntungan lebih khususnya untuk aktivitas expor-impor energi listrik dengan PLN. Penelitian yang dilakukan ini bertujuan untuk memberikan perbandingan antara tiap-tiap posisi kemiringan yakni satu posisi, pengaturan tiga posisi sudut kemiringan panel surya dan solar tracking, terhadap energi yang dibangkitkan beserta keuntungannya, dan juga pengklasifikasikan akan perencanaan pengaturan sudut kemiringan panel surya. Kita akan mengetahui bahwa di Indonesia, pengaturan tiga posisi cocok untuk Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) dengan kapasitas 1 megawatt atau lebih besar, karena dapat mempekerjakan tenaga tambahan, solar tracking untuk daerah dengan tenaga kerja yang mahal dan satu posisi untuk pemanfaatan panel surya skala rumahan.

Most solar panel is only designed for fixed position. The generated energy of 40 watt peak solar panel in fixed position is 9,367 Wh. However, by using solar tracker, the energy would eventually rise up to 57% or 14,735 Wh. As another option, we found that 40 watt peak solar panel tilt adjustment by three different positions at certain period of time would raise the energy up to 10% per day or 10,3 Wh. These both systems give greater amount of energy to be generated compared to fixed position and also give more income by energy trading (export-import) to PLN, as the state-owned electricity company. Since we know that tilt adjustment generates more diurnal energy, this paper deals with the comparison between these three systems, both energy and projected income, and also classified the effective tilting plan for each systems. We would have the conclusion that three positions system is good to be installed (especially in Indonesia) for solar power plant of 1 MW capacity or more, because it is profitable and feasible and also could absorb the unemployed workers; solar tracking is suitable for remote areas and region with overpriced workers; and fixed position for housing stand-alone system.