Gangguan pada sistem tenaga listrik menurut sifatnya dibedakan menjadi 2 macam,yaitu gangguan permananen dan gangguan temporer. Pada umumnya ganguan itu disebabkan oleh arus hubung singkat. Untuk itu perlu adanya alat perlindungan agar kestabilan sistem dapat terjaga dan proses penyaluran energi listrik berlanjut hingga ke konsumen.Salah satu alat perlindungan terhadap gangguan temporer adalah Penutup Balik Otomatis (PBO). Dengan menggunakan prinsip arus lebih, PBO dapat mendeteksi adanya gangguan 3 fasa, 2 fasa,dan 1 fasa ke tanah serta mengalokasikan gangguan tersebut. PMT outgoing merupakan salah satu proteksi yang dipasang pada penyulang selakaso yang perlu di setting rele. Hal ini dikarenakan pengaturan koordinasi PBO yang belum optimal. Dengan menggunakan setting rele arus lebih dan rele gangguan tanah pada outgoing dan PBO maka diperoleh kurva kerja PBO yang bekerja lebih awal dari PMT outgoing. Sehingga diharapkan kinerja PBO dapat optimal dengan PMT outgoing.

Fault in electric power systems by nature are divided into 2 kinds, namely permanent fault and temporary fault. In general, the fault is caused by short circuit current. A protection tool indeed for the stability of the system to maintain so that the process of electrical energy distribution continues.One means of protection against temporary fault is Auto Recloser . Using the principle of overcurrent, the Auto Recloser can detect 3 phase, 2 phase and 1 phase fault to the ground. Outgoing Circuit Breaker one of the protection that is installed on the selakaso repeater that needs to be in the relay. This is because the coordination of the Auto Recloser is not yet optimal. By using higher setting current relay settings and ground fault on outgoing and Auto Reclosers, Auto Recloser work curves are obtained, that function earlier than outgoing Circuit Breaker. So the performance of Auto Recloser can be optimal with outgoing Circuit Breakers.