Keterlambatan proyek akan menyebabkan bertambahnya biaya tenaga kerja dan biaya peralatan walaupun tidak berakibat menaiknya volume pekerjaan namun dapat mengalami kenaikan harga material, hal ini dapat terjadi akibat kurang maksimalnya metode pengendalian di lapangan. Proyek yang mengalami keterlambatan dapat diatasi dengan metode percepatan (crashing) dengan pengaturan shift tenaga kerja. Penelitian ini dilakukan pada Proyek Apartemen Skyhouse Alam Sutera. Analisa percepatan durasi yang dilakukan pada pekerjaan yang berada pada lintasan kritis dengan pengaturan shift. Perhitungan kebutuhan material dan upah pada saat shift dilaksanakan menggunakan pedoman Analisis Harga Satuan 2016. Setelah dilakukan analisis perhitungan pada pekerjaan yang akan dipercepat maka akan didapatkan hasil durasi shift yang dibutuhkan sesuai dengan volume yang ditinjau dan dapat dihitung perubahan biayanya. Setelah dilakukan percepatan dengan sistem shift, proyek dapat dipercepat selama 12 hari kerja sehingga durasi proyek yang semulai 972 hari kerja menjadi 960 hari kerja. Biaya langsung mengalami kenaikan yang semula Rp. 148.750.000.000,- menjadi Rp. 149.470.403.455,72,-. Biaya tidak langsung mengalami penurunan yang semula Rp. 26.250.000.000,- menjadi Rp. 26.114.975.308,64,-. Namun dikarenakan pekerjaan yang dipercepat hanya pada 3 lantai struktur indirect cost tidak mengalami penurunan yang besar tidak sebanding dengan meningkatnya direct cost hal ini mengakibatkan total biaya proyek mengalami kenaikan dengan selisih Rp. 612.378.764,36,- dari proyek normal.

Project delays will cause an increase in labor costs and equipment costs, although it does not result in an increase in the volume of work but can increase material prices, this can occur due to the lack of optimal control methods in the field. Projects that experience delays can be overcome by the method of acceleration (crashing) by setting shifts labor. This research was conducted at the Alam Sutera Skyhouse Apartment Project. Analysis of duration acceleration is carried out on work that is on a critical path withsettings shift. Calculation of material requirements and wages during shifts is carried out using the 2016 Unit Price Analysis guidelines. After analyzing the calculations on the work to be accelerated,duration will be obtained shift the requiredaccording to the volume reviewed and the changes in costs can be calculated. After accelerating shif methodt, the project can be accelerated for 12 working days so that the project duration from 972 working days becomes 960 working days. Direct costs have increased from Rp. 148.750.000.000,- to Rp. 149.467.054,242,-. Indirect costs decreased from Rp.26.250.000.000,- to Rp. 26.114.975.308,64,-. However, due to accelerated work on only 3 floors, indirect cost did not giving a large decrease, not proportional to the increase in direct costs , this resulted in the total project cost increasing by a difference of Rp. 612.378.764,36,- from normal project.