Pendistribusian tenaga listrik dari gardu induk (G.I) ke Gardu Distribusi pastinya mempunyai kerugian berkurangnya tegangan yang diterima oleh gardu distribusi khusunya Tegangan Menengah (TM). Perkembangan industri saat ini sangat signifikan yang tentu akan mempengaruhi penggunaan beban listrik, sehingga stabilitas sistem tenaga listrik merupakan hal yang selalu dibutuhkan oleh pelanggan. Penelitian tugas akhir ini bertujuan untuk mengetahui besar nilai jatuh tegangan yang terjadi sepanjang JTM penyulang Ajar. Hasil evaluasi drop tegangan yang terjadi di penyulang Ajar dapat dijadikan bahan pertimbangan kelayakan oleh PT PLN (Persero) Area Cikokol untuk pengembangan atau penambahan beban di masa yang akan datang. Hasil penelitian diperoleh nilai jatuh tegangan pada penyulang Ajar pada kondisi normal load 50% dari kapasitas gardu sebesar 2,02 % sedangkan pada kondisi full load 80% dari kapasitas gardu sebesar 4.04%. Nilai jatuh tegangan tersebut baik dalam kondisi normal load maupun kondisi full load masih memenuhi standar besar jatuh tegangan yang diatur oleh PT PLN (Persero) pada SPLN No.72 Tahun 1987 yaitu jatuh tegangan yang diperbolehkan adalah 5% dari tegangan kerja.

Distribution of electric power substations (GI) to Distribution Substation (GD) must have a voltage loss received by the distribution substation especially the medium voltage. The development of the industry today is increased which will certainly affect the use of electrical loads, so that the stability of the power system is always needed to costumer. The purpose of this study was to knowing the magnitude of the voltage drop that occur in the primary line distribution Ajar. The result of drop voltage in the primary line distribution Ajar can be used as consideration of feasibility by PT PLN (Persero) Cikokol Area for development or addition of burden in the future. Result obtained. At Normal load of 50% substation use of 2.02% while at full load condition at 80% is 4.04%. The value if the voltage drop is good under normal load and full load conditions who still meet the large standard voltage drop set by PT PLN (Persero) on SPLN No.72 of 1987 ie the allowable voltage drop is 5% of working voltage.