Pelaksanaan proyek Jembatan 8 dibutuhkan suatu metode yang baik agar tidak menggangu pekerjaan serta aliran sungai Kurus. Steel Sheet Pile (SSP) adalah adalah lembaran baja yang digunakan sebagai dinding penahan tanah untuk menyumbat tanah dan mencegah air masuk ke lubang galian .Sodetan adalah adalah metode pengalihan sungai dimana sebagian atau seluruh air sungai dalam rangka merubah aliran sungai agar tidak mengganggu proses konstruksi. Rencana pembuatan Sodetan bertujuan untuk mempermudah proses mobilisasi alat berat tanpa mengganggu aliran air sungai Kurus. Pada penelitian ini bertujuan untuk menganalisis perbandingan metode SSP dan metode Sodetan sungai, sehingga didapatkan suatu metode yang dapat diaplikasikan dengan efektif dan efisien. Dari analisis perhitungan didapatkan perbandingan waktu metode SSP hanya memerlukan 77 hari, sedangkan metode Sodetan memerlukan waktu 83 hari, Sehingga metode SSP lebih cepat 6 hari dibanding metode sodetan. Dari segi biaya, metode SSP memerlukan biaya sebesar Rp 3.694.686.438,40 sedangkan metode Sodetan hanya menghabiskan biaya sebesar Rp 237.285.069,19 yang berarti metode Sodetan lebih hemat sebesar Rp 3.457.401.369 dibandingkan metode SSP. Setelah ditinjau dari segi waktu dan biaya, metode SSP lebih cepat pengejaannya. Namun dari segi biaya lebih hemat metode Sodetan.

The implementation of the Bridge 8 project requires a good method so as not to disturb the work and the flow of the Kurus river. Steel Sheet Pile (SSP) is a steel sheet that is used as a retaining wall to clog the soil and prevent water from entering the dug hole. Sodetan is a river diversion method where part or all of the river water in order to change the river flow so as not to interfere with the construction process. The plan for making Sodetan aims to facilitate the process of mobilizing heavy equipment without disturbing the water flow of the Kurus river. This study aims to analyze the comparison of the SSP method and the river Sodetan method, in order to obtain a method that can be applied effectively and efficiently. From the calculation analysis, it was found that the comparison of the time of the SSP method only requires 77 days, while the Sodetan method takes 83 days, so that the SSP method is 6 days faster than the Sodetan method. In terms of cost, the SSP method costs Rp 3,694,686,438.40 while the Sodetan method only costs Rp 237.285.069,19, which means that the Sodetan method is more efficient at Rp 3.457.401.369 than the SSP method. After being reviewed in terms of time and cost, the SSP method is faster to spell. However, in terms of cost, the Sodetan method is more efficient.