Pada masa pelaksanaan proyek konstruksi saat ini mengalami kemajuan yang sangat pesat dengan ditandai hadirnya inovasi pada material dan peralatan yang modern salah satunya adalah pekerjaan bekisitng. Bekisting adalah cetakan sementara yang digunakan untuk menahan beton selama beton dituang dan dibentuk sesuai dengan bentuk yang diinginkan. Dikarenakan berfungsi sebagai cetakan sementara, bekisting akan lepas atau dibongkar apabila beton yang dituang telah mencapai kekuatan yang cukup. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui perbandingan biaya, waktu dan mutu dalam pelaksanaan bekisting semi system, climbing system, dengan bekisting konvensional pada pekerjaan bekisting core wall. Yang mana artinya akan menghasilkan suatu informasi mengenai analisis perbandingan penggunaan bekisting semi system, climbing system, dengan bekisting konvensional pada pekerjaan core wall sebagai perbandingan penggunaan bekisting. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa biaya bekisting konvensional sebesar Rp. 134.571.924,7 sedangkan bekisting semi system sebesar Rp. 6.830.730,96 dan bekisting climbing system sebesar Rp 6.434.125,30 lebih hemat 5,81% dari biaya bekisting konvensional dan semi system. Sedangkan untuk waktu pelaksanaan bekisting semi system, climbing system dan bekisting konvensional sama dengan membutuhkan waktu 24 hari, tetapi bekisting climbing system hanya membutuhkan 2 bekisting dengan 12 periode ulang pemakaian sedangkan bekisting semi system membutuhkan 3 bekisting dengan 8 periode ulang pemakaian dan bekisting konvensional membutuhkan 12 bekisting dengan 2 periode ulang pemakaian untuk 8 titik bekisting core wall. Dan berdasarkan analisis mutu pelaksanaan, hasil beton finish bekisting climbing system lebih baik dan bekisting semi system cukup baik dari pada bekisting konvensional. Hal ini akan membuat biaya pelaksanaan beton menjadi terjaga nilainya dan membuat waktu pelaksanaan beton menjadi lebih cepat.

During the implementation of construction projects, currently progressing very rapidly is marked by the presence of innovations in modern materials and equipment, one of which is formwork work. Formwork is a temporary mold that is used to hold concrete as long as the concrete is poured and shaped according to the desired shape. Because it functions as a temporary mold, the formwork will be released or dismantled when the poured concrete has reached sufficient strength. The purpose of this study is to find out how much the cost, time and quality comparison in the implementation of semi system formwork, climbing system, and conventional formwork in core wall formwork work. Which means that it will produce information regarding the comparative analysis of the use of formwork semi systems, climbing systems, with conventional formwork on core wall work as a comparison of the use of formwork. Comparison of formwork use. The results of this study indicate that the cost of conventional formwork is Rp. 134,571,924,7 while the semi system formwork is Rp. 6,830,730,96 and climbing system formwork of Rp 6,434,125.30, which saves 5,81% more than the cost of conventional formwork and semi systems. As for the implementation time of semi system formwork, climbing system and conventional formwork it takes 24 days, but climbing system formwork only requires 2 formwork with 12 return periods of use while semi system formwork requires 3 formwork with 8 return periods and conventional formwork requires 12 formwork with 2 re-use periods for 8 points of core wall formwork. And based on the analysis of the quality of implementation, the results of the concrete finish of the climbing formwork system are better and the semi system formwork is quite good than conventional formwork. This will make the cost of implementing the concrete to be maintained in value and make the execution time of the concrete faster.