Sistem pembumian adalah sistem hubungan penghantar yang menghubungkan sistem, badan
peralatan, dan instalasi dengan bumi atau tanah sehingga dapat mengamankan manusia dari
sengatan listrik dan mengamankan komponen instalasi dari bahaya tegangan atau arus
abnormal. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbandingan sebelum menggunakan
metode pembumian langsung (Direct grounding) dan setelah menggunakan metode pembumian
langsung (Direct grounding). Dengan menggunakan metode Deskriptif kuantitatif, berdasarkan
standar PUIL 2020, didapatkan nilai setelah menggunakan metode pentanahan langsung (Direct
grounding), harapan yang diperoleh agar mengurangi risiko arus balik yang memiliki nilainya
lebih besar dari arus sambaran petir (semakin kecil nilai tahanan pentanahan maka pentanahan
semakin baik). Hasil penelitian berdasarkan pengukuran menggunakan Earth Resistance Tester
dan perhitungan sistem pentanahan dapat disimpulkan bahwa sistem pentanahan pada Gardu
Induk 150 kV Lengkong masih memenuhi persyaratan yang ditentukan pada PUIL 2020 yaitu <
1 Ω yaitu pada CT 0,2 Ω dan pada PT adalah 0,37 Ω, kemudian didapatkan perhitungan dari
tegangan langkah dan tegangan sentuh dengan lama gangguan 5 detik tegangan sentuh ≤ 890 V
yaitu 364,57 V, dari hasil perhitungan tegangan langkah, kedua nilai tersebut memenuhi standar
dimana dengan lama gangguan 5 detik tegangan sentuh ≤3140 V yaitu 962,8 V. Dimana
berdasarkan data yang didapat. Sehingga dapat disimpulkan bahwa sistem pentanahan pada
Gardu Induk 150 kV Lengkong sudah memenuhi standarnya.