Perkembangan teknologi dan peningkatan taraf hidup masyarakat menyebabkan meningkatnya permintaan akan energi listrik. Berdasarkan RUPTL tahun 2017 s /d 2026, rata-rata pertumbuhan beban untuk regional Jawa-Bali adalah sebesar 7,5% pertahun. Dengan semakin bertambahnya kebutuhan akan tenaga listrik ini maka penyediaan tenaga listrik harus segera ditingkatkan yaitu dengan pembangunan dan perluasan sistem. Untuk mengatasi masalah ini, dapat dibangun jalur transmisi baru. Namun pembangun saluran transmisi ini sangat mahal dan diperlukan waktu yang panjang, sehingga solusinya adalah dengan peningkatan level tegangan melalui uprating pada SUTT 70 kV yang terpasang pada subsistem Depok. Dalam Skripsi ini, uprating tegangan pada saluran udara 70 kV Cawang Lama – Depok Baru disajikan dan dianalisa. Analisa ini didasari oleh hasil peramalan beban dengan menggunakan acuan data historis sebagai masukan pada metode peramalan beban. Terdapat 3 metode yang digunakan untuk menghasilkan peramalan beban yang akurat dan presisi. Dari hasil analisa dan evaluasi sistem, diketahui bahwa untuk penyaluran daya yang sama maka arus yang dialirkan setelah uprating menjadi semakin kecil sehingga rugi daya pada saluran transmisi berkurang. Selain aspek teknis, dibahas pula mengenai perhitungan ekonomis yaitu rugi daya dalam Rp/kWh, biaya investasi serta payback period.

The development in technology and increase in the quality of life, have led to an increasing demand for electrical power. According to the RUPTL in 2017 to 2026, the projected growth of the energy demand is 7,5 % per year. With increasing demand for electrical power, the provision of electrical power must be improved immediately with the development and expansion of the system. In order to cope with this problem new lines could be installed. However, Installation of new transmission lines is very costly and not enough time to built new lines. So the best solution is voltage uprating of existing transmission lines on the Depok subsystem. In this thesis, voltage uprating on the 70 kV Cawang lama – Depok baru overhead line are presented and analyzed. This analysis is based on the result of electrical load forecasting uses historical data as reference input on load forecasting method. There are 3 methods used to produce an accurate load forecasting and precision. From the analysis and evaluation results of the system, it is known that for the same power transmission, the current on the transmission line after uprating becomes smaller than before so that the losses in the transmission line is reduced. In addition to technical aspects, in this thesis is also presented about the economic aspects such as a calculation of losses per kWh in rupiah, investment costs and payback period.