Pertumbuhan beban terjadi karena adanya kebutuhan energi listrik yang meningkat pada
tiap konsumen listrik. Kenaikan tersebut berdampak pada kestabilan sistem dalam
memenuhi kebutuhan listrik konsumen yang dapat mengakibatkan adanya Voltage
Collapse. Untuk mencegah hal tersebut maka dilakukan mitigasi dengan penambahan
Distributed Generation.. Pada tugas akhir ini dilakukan analisis kestabilan tegangan
dengan analisis statis melalui metode Continuation Load Flow (CLF) pada software
ETAP 20.6.0 yang akan menunjukan bus pada sistem yang paling sensitif mengalami
drop tegangan akibat penambahan beban secara kontinyu. Bus paling sensitif ditentukan
melalui hasil perhitungan gradien terbesar melalui analisis kurva P-V dan Q-V. Setelah
itu dilanjutkan dengan metode analisis kuantitaif eksperimen yaitu menempatkan lokasi
DG yang optimal dengan berdasarkan Voltage Index terendah dari 10 kandidat bus
terpilih. Kemudian dilakukan analisa menggunakan metode analisis kuantitatif
komparatif untuk membandingkan hasil sebelum dan sesudah penempatan DG. Hasil
dari simulasi dan perhitungan menunjukkan bahwa ketika ditambahkannya DG, maka
profil tegangan pada Gardu Induk Setiabudi naik dan rugi-rugi dayanya menurun. Metode
analisis kuantitatif komaparatif menjadi penenJumlah optimal unit DG berdasarkan
analisis kurva P-V ialah 3 unit dengan presentase kenaikan tegangan di sistem sebesar
3,038% sedangkan untuk kurva Q-V ialah 2 unit dengan presentase kenaikan tegangan di
sistem sebesar 2.892%. Hal tersebut dikarenakan sistem 20KV GI Setiabudi memiliki
pembebanan daya aktif lebih besar dari daya reaktifnya.