Sistem tenaga listrik merupakan hal penting bagi kelangsungan hidup manusia,
namun meningkatnya kebutuhan energi listrik beriringan dengan gangguan yang terjadi
dalam sistem. Salah satu hambatan utama yaitu rugi daya ini dapat menyebabkan
hilangnya energi, pemisah (PMS) merupakan komponen kunci dalam gardu induk.
Keberlangsungan kinerja pemisah (PMS) sangat penting, dan pemeliharaan rutin
diperlukan untuk memastikan fungsionalitasnya. Metode yang digunakan pada penelitian
ini melakukan perhitungan nilai rugi daya berdasarkan nilai tahanan kontak, perhitungan
rugi energi listrik, perhitungan biaya listrik, dan melakukan simulasi pada aplikasi ETAP
16 terhadap Rangkasbitung Baru 1 dan Rangkasbitung Baru 2 pada GI KOPO. Hasil yang
didapatkan setelah dilakukan perhitungan untuk Rangkasbitung Baru 1 sebelum
perbaikan yaitu pada rugi yang tertinggi pada fasa R 0,1333 kW dan setelah diperbaiki
yaitu 0,0035 kW, rugi energi listrik pada fasa R 0,3999 kWh dan setelah diperbaiki yaitu
0,0035 kWh, dan rugi biaya listirk yaitu Rp. 577,46 dan setelah diperbaiki Rp. 15,16.
Rangkasbitung Baru 2 sebelum diperbaiki yaitu pada rugi yang tertinggi pada fasa T
0,0970 kW dan setelah diperbaiki 0,0053 kW, rugi energi listrik pada fasa T 0,291 kWh
dan setelah diperbaiki yaitu 0,0159 kWh, dan rugi biaya listirk yaitu Rp. 420,20 dan
setelah diperbaiki Rp. 22,96.