Indonesia memiliki potensi yang sangat besar untuk penggunaan energi surya, memilih jenis panel surya yang tepat sangat penting untuk memaksimalkan produksi energi. Panel surya monokristalin dan bifasial memiliki karakteristik teknis yang berbeda, terutama dalam hal penangkap dan konversi cahaya. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk membandingkan efisiensi kedua jenis panel tersebut dan menentukan teknologi mana yang paling efektif dalam kondisi lapangan. Metode kuantitatif eksperimental digunakan dalam penelitian ini. Ini dilakukan dengan menguji sistem PLTS on-grid langsung di Laboratorium Energi Terbarukan Institut Teknologi PLN. Kedua jenis panel diuji pada berbagai sudut kemiringan (10°, 15°, 20°, dan 25°), dan kondisi cuaca yang berbeda (cerah dan berawan). Intensitas radiasi matahari, arus, tegangan, daya keluaran, dan suhu panel adalah semua parameter yang diukur. Ini juga termasuk perhitungan efisiensi, efisiensi referensi, efisiensi sebenarnya, dan perbandingan kinerja. Hasil pengujian menunjukkan bahwa panel bifasial secara konsisten memiliki efisiensi yang sedikit lebih tinggi dibandingkan panel monokristalin pada hampir semua kondisi pengujian. Efisiensi mencapai angka 22,57% pada sudut 10˚, dan rata-rata daya keluaran maksimum 438,8 Watt. Peningkatan ini sebagian besar disebabkan oleh kemampuan panel bifasial untuk menyerap cahaya dari dua sisi, termasuk cahaya pantulan permukaan bawah. Oleh karena itu, panel bifasial dianggap paling cocok untuk digunakan di lingkungan dengan reflektivitas permukaan yang tinggi dan kebutuhan efisiensi yang tinggi.

Indonesia has enormous potential for solar energy, and selecting the right type of solar panel is crucial to maximize energy production. Monocrystalline and bifacial solar panels have different technical characteristics, particularly in terms of light capture and conversion. The objective of this study was to compare the efficiency of the two panel types and determine which technology is most effective under field conditions. A quantitative experimental method was used in this study. This was done by testing an ongrid solar power plant system directly at the Renewable Energy Laboratory of the PLN Institute of Technology. Both panel types were tested at various tilt angles (10°, 15°, 20°, and 25°), and under different weather conditions (sunny and cloudy). The measured parameters were solar radiation intensity, current, voltage, output power, and panel temperature. These parameters also included efficiency calculations, reference efficiency, actual efficiency, and performance calculations. The test results showed that bifacial panels consistently had slightly higher efficiency than monocrystalline panels under almost all test conditions. Efficiency reaches 22.57% at an angle of 10˚, and the average maximum output power is 438.8 Watts. This improvement is largely due to the bifacial panels' ability to absorb light from both sides, including reflected light from the bottom surface. Therefore, bifacial panels are considered most suitable for use in environments with high surface reflectivity and high efficiency requirements.