Berdasarkan keterangan gambar di atas, realisasi susut bulanan ULP Bengkalis Pada Tahun 2025 belum tercapai terhadap target sebesar 8.71% dengan pencapaian bulanan sebesar 11.10% pada bulan Mei 2025 sehingga membutuhkan upaya lebih untuk mencapai target yang telah ditetapkan. Salah satu solusi yang dapat diterapkan adalah mencari dimana letak susut tersebut dengan cara menganalisa rugi-rugi daya dan jatuh tegangan pada sistem distribusi khususnya pada penyulang banten recloser meskom. Berdasarkan realisasi pencapaian KPI susut pada bulan Juni 2025 sebesar 11.10 % dapat diperkirakan bahwa dengan asumsi nilai rata-rata bulanan dari Januari sampai dengan Juni 2025, pada akhir tahun 2025 nanti KPI Susut ULP Bengkalis tidak tercapai dengan realisasi sebesar 8.62 % terhadap target 8.41%. Untuk itu dibutuhkan upaya lebih untuk menurunkan susut agar pencapaian susut tercapai. Sistem distribusi tenaga listrik merupakan bagian akhir dari sistem tenaga yang bertugas menyalurkan energi dari gardu ke konsumen. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi kinerja penyulang Banten segmen RC Meskom milik PT PLN (Persero) ULP Bengkalis dengan menggunakan simulasi perangkat lunak ETAP dan pendekatan perhitungan manual. Analisis dilakukan terhadap beban, tegangan, arus, rugi-rugi daya pada penghantar dan transformator, serta drop voltage pada jaringan distribusi. Hasil simulasi menunjukkan bahwa sebagian besar bus berada dalam batas toleransi tegangan yakni sebesar +5% dan -10%, namun terdapat titik-titik dengan beban berlebih seperti Lump ZUL 2 dan BKL038, yang menunjukkan overload sebesar 107,5% dan drop voltage sebesar 5,68%. Rugi-rugi daya dari hasil simulasi ETAP tercatat sebesar 12,08 kW pada trafo dan 2,161 kW pada penghantar, dengan total losses 1,72%. Sementara perhitungan manual menunjukkan losses sebesar 4,63 kW dari daya tersuplai 802 kW, setara dengan 0,57%. Untuk drop voltage, simulasi menghasilkan penurunan sebesar 72,03 V (0,258%), sedangkan perhitungan manual sebesar 205,75 V (0,57%) pada tegangan 20,58 kV. Perbandingan ini menunjukkan bahwa hasil simulasi memberikan estimasi yang lebih efisien dan mendetail. Hasil evaluasi ini dapat menjadi acuan teknis dalam meningkatkan efisiensi dan keandalan sistem distribusi listrik.

Based on the description of the image above, the monthly loss realization of the ULP Bengkalis in 2025 has not yet met the target of 8.71%, with a monthly achievement of 11.10% in May 2025. Therefore, more effort is needed to meet the set target. One solution that can be applied is to identify where the losses occur by analyzing power losses and voltage drops in the distribution system, particularly on the Banten recloser meskom feeder. Based on the realization of the loss KPI achievement in June 2025, which was 11.10%, it can be estimated that assuming an average monthly value from January to June 2025, at the end of 2025, the ULP Bengkalis Loss KPI will not meet the target, with a realization of 8.62% against a target of 8.41%. Therefore, more effort is required to reduce losses so that the target can be achieved. The electric power distribution system is the final part of the power system responsible for delivering energy from the substations to the consumers. This study aims to evaluate the performance of the Banten feeder segment RC Meskom owned by PT PLN (Persero) ULP Bengkalis using the ETAP software simulation and manual calculation approach. The analysis focuses on the load, voltage, current, power losses in the conductors and transformers, as well as voltage drops in the distribution network. The simulation results show that most buses are within the voltage tolerance limits of +5% and -10%, but there are points with overloads, such as Lump ZUL 2 and BKL038, showing overloads of 107.5% and voltage drops of 5.68%. The power losses from the ETAP simulation recorded 12.08 kW in the transformer and 2.161 kW in the conductors, with total losses at 1.72%. Meanwhile, the manual calculation showed losses of 4.63 kW from the supplied power of 802 kW, equivalent to 0.57%. For the voltage drop, the simulation produced a drop of 72.03 V (0.258%), while the manual calculation showed a drop of 205.75 V (0.57%) at a voltage of 20.58 kV. This comparison shows that the simulation results provide a more efficient and detailed estimate. These evaluation results can serve as a technical reference to improve the efficiency and reliability of the power distribution system.