Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh perubahan suhuterhadappenyerapan daya kWh meter 1 fase prabayar, khususnya saat bekerja pada suhutinggidan rendah. Pengujian dilakukan menggunakan temperature test chamber untukmemberikan variasi suhu dari 23°C hingga 100°C, serta digital power meter untukmengukur daya yang diserap oleh kWh meter. Hasil pengujian menunjukkanbahwapada suhu normal (23°C hingga 60°C), nilai daya nyata yang diserap kWh meter masihberada di bawah batas maksimum SPLN D3.009-1:2020 yaitu 2 Watt. Namun, padasuhu 70°C ke atas, daya nyata melebihi ambang batas tersebut hingga mencapai 2,12Watt pada suhu 100°C. Sementara itu, daya semu tetap berada di bawahbatasmaksimum 10 VA di seluruh rentang suhu. Dari hasil tersebut, dapat disimpulkanbahwa suhu tinggi berpengaruh signifikan terhadap peningkatan penyerapandayakWhmeter, yang berpotensi menyebabkan kerugian bagi PLN. Oleh karena itu, disarankanagar instalasi kWh meter mempertimbangkan perlindungan terhadap paparansuhuekstrem serta perlunya pengujian daya pada kondisi suhu tinggi dalamproses sertifikasimeter oleh PLN.

This research aims to determine the effect of temperature variations onthepowerconsumption of single-phase prepaid kWh meters, especially under highandlowoperating temperatures. The testing was conducted using a temperature test chamberranging from 23°C to 100°C and measurements were taken using a digital power meter.The results showed that at normal temperatures (23°C to 60°C), the real powerconsumption remained below the maximum limit set by SPLN D3.009-1:2020, whichis2 Watts. However, at temperatures above 70°C, the real power exceeded this threshold,reaching up to 2.12 Watts at 100°C. Meanwhile, the apparent power remainedbelowthe 10 VA maximum across all temperature levels. These findings indicate that hightemperatures significantly increase the power consumption of kWh meters, potentiallycontributing to cause losses for PLN. Therefore, it is recommended that meterinstallations include protection against extreme temperatures and that temperaturebased testing be considered in PLN’s certification process.