Penggunaan aspal dengan modifikasi polimer telah menjadi trend dibeberapa waktu belakangan ini. Hal ini yang membuat makin banyak penelitian aspal dengan campuran bahan polimer, dikarenakan dengan penambahan bahan polimer sebanyak 3-6 persen dapat meningkatkan mutu aspal tersebut. Styrofoam merupakan salah asatu bahan polimer yang mudah ditemukan dikehidupan sehari-hari dan juga sangat mudah didapatkan baik dalam bentuk olahan maupun limbah,selain penggunaan Styrofoam pada penelitian ini juga mengaplikasikan filler serbuk genting keramik pada campuran, dikarenakan filler tersebut terbentuk dari campuran bahan-bahan yang mengandung silika, sehingga dapat memeperkuat campuran. Penggunan variasi pada penelitian ini adalah 3% untuk Styrofoam dan 1%, 2%, 3%, dan 4% untuk variasi serbuk genting keramik. Untuk mengetahui kekuatan dari campuran aspal dilakukan pengujian marshall dengan meninjau dari Nilai Flow, Density VMA,VFA, VIM ,stabilitas dan MQ serta dilakuakn pengujian marshall imerson dengan perendaman pada water bath dengan suhu 60OC selama 24 jam. Dari hasil penelitian dengan menggunakan KAO sebesar 7,2 % yang didapatkan dengan pengujian marshall sebelumnya. Didapatkan hasil bahwa semua variasi telah memenuhi nilai Flow, Density, VMA, VFA, VIM, stabilitas serta MQ sesuai dengan spesifikasi bina marga 2018. Pada pengujian Marshall Immersion untuk perendaman selama 30 menit mendapatkan nilai stabilitas maksimum sebesar 1571,30 dan untuk perendaman selama 24 jam mendapatkan nilai stabilitas maksimum sebesar 1459,40, nilai durabilitas pada campuran Styrofoam dan juga serbuk genting keramik sebesar 90,1 %, 95,52 %, 93,27%, 92,60%, 91%.

The use of asphalt with polymer modification has become a trend in recent times. This is what makes more and more research on asphalt with a mixture of polymer materials, because with the addition of polymer materials as much as 3-6 percent can improve the quality of the asphalt. Styrofoam is one of the polymer materials that is easy to find in everyday life and is also very easy to obtain both in the form of processed and waste, in addition to using Styrofoam in this study also applies ceramic tile ash filler in the mixture, because the filler is formed from a mixture of materials that contains silica so that it can be used as a cavity filler and also strengthens the mixture. The variations used in this study were 3% for Styrofoam and 1%, 2%, 3%, and 4% for ceramic tiles. To determine the strength of the asphalt mixture, Marshall testing was carried out by reviewing the Flow Value, Density VMA, VFA, VIM, stability and MQ and carried out the Marshall Imerson test by immersion in a water bath with a temperature of 60oC for 24 hours. From the results of research using KAO of 7.2% obtained by the previous Marshall test. The results were obtained that all variations met the Flow, Density, VMA, VFA, VIM, stability and MQ values according to the bina marga 2018 specifications. In the Marshall Immersion test for immersion for 30 minutes the maximum stability value was 1571.30 and for immersion for 24 hours, the maximum stability value was 1459.40, the durability value in the Styrofoam mixture and also ceramic tile ash was 90.1%, 95.52%, 93.27%, 92.60%, 91%.