Masyarakat di negara Indonesia umumnya masih mengandalkan cara konvensional dalam
penjemuran pakaian dengan memanfaatkan sinar matahari untuk mengeringkan pakaian yang
basah. Namun, sistem penjemuran konvensional ini menghadapi beberapa tantangan. Ketika
hujan turun atau menjelang malam, masyarakat harus mengambil jemuran secara manual agar
pakaian tidak terkena air hujan, kotoran hewan atau debu. Terkadang, pakaian yang
ditinggalkan di luar oleh pemiliknya mengakibatkan pengeringan pakaian kurang maksimal,
bahkan berpotensi merusak pakaian tersebut. Oleh karena itu, diperlukan solusi yang lebih
efisien dan praktis untuk mengatasi permasalahan dalam proses penjemuran, sehingga pakaian
dapat kering secara optimal dan terlindungi dari potensi kerusakan akibat kondisi cuaca yang
tidak mendukung. Penulis ingin menciptakan konsep jemuran otomatis berbasis mikrokontroler,
dimana kondisi lingkungan disimulasikan seperti keadaan aslinya dari jemuran. Ketika cuaca
mendukung pengeringan pakaian, jemuran otomatis akan secara otomatis mengeluarkan pakaian
agar terkena sinar matahari secara maksimal, untuk mempercepat proses pengeringan
berdasarkan pembacaan dari sensor. Namun, ketika cuaca tidak mendukung, sistem jemuran
otomatis akan merespons dan memasukkan pakaian ke dalam perlindungan untuk melindungi
pakaian dari kerusakan. Dengan konsep jemuran otomatis ini, diharapkan dapat mengurangi
ketergantungan penjemuran pakaian pada cuaca dan memberikan kemudahan serta efisiensi bagi
masyarakat dalam proses penjemuran pakaian di luar meskipun ditinggal oleh pemiliki pergi
dari rumah.