Saat ini di indonesia khususnya di kota-kota besar, masalah sampah menjadi masalah lingkungan karena tidak ada penyelesaian masalah penampungan. Dalam skripsi ini penulis akan menuliskan perhitungan perencanaan mengenai pembangunan pembangkit listrik dengan metode listrik kerakyatan, dengan menggunakan bahan bakar sampah yang diproses menjadi gas yang diubah menjadi energi listrik, namun sampah juga bisa diolah menjadi briket sebagai bahan bakar energi terbarukan. Diharapkan juga dengan metode ini dapat sebagai solusi untuk bisa menuntaskan sampah-sampah yang ada khususnya di kota-kota besar. Dalam skripsi ini penulis akan menguraikan segisegi teknis dan ekonomis dari pembangkit listrik tenaga sampah. Dalam metode biodegester sampah 100 kg/hari dapat menghasilkan potensi energi listrik 4,28 kwh/hari, sedangkan 1 ton sampah organik potensi dihasilkan 42,8 kwh/hari dan 10 ton sampah organik menghasilkan potensi energi listrik sebesar 428 kwh/hari.

Currently in Indonesia, especially in big cities, the problem of waste into the environment because there is no shelter problem solving. In this paper the author will write about the planning calculation power plant with electricity populist methods, using fuel waste that is processed into a gas that is converted into electrical energy, but also garbage can be processed into briquettes as fuel for renewable energy. It is also hoped by this method can be a solution to be able to resolve the rubbish that exist, especially in big cities. In this paper the authors will describe the technical aspects and economics of power plant litter. In the method of garbage biodegester 100 kg/day can produce electrical energy potential of 4.28 kwh/day, while 1 ton of organic waste generated potential of 42.8 kwh/day and 10 tons of organic waste to produce electrical energy potential of 428 kwh/day.