Dalam pembangkitan tenaga listrik biaya bahan bakar merupakan biaya terbesar yang harus dikeluarkan, kira-kira sebesar 50-60% dari biaya operasi. Dalam sistem interkoneksi yang terdapat pembangkit campuran hidro dan termal diperlukan teknik membagi beban antara kelompok hidro dan kelompok termal agar dicapai biaya bahan bakar yang minimum. Faktor utama diperlukannya teknik optimasi ini adalah terbatasnya jumlah air di PLTA yang tersedia dan bervariasinya harga bahan bakar macam-macam unit pembangkit termal dalam sistem. Dalam skripsi ini akan dibahas bagaimana mencapai pembagian beban yang optimum dengan jumlah air terbatas bagi PLTA tetapi bisa dicapai biaya bahan bakar yang minimum.

In the power production fuel costs are the largest costs to be incurred, of approximately 50-60% of the operating costs. In the interconnected system contained a mixture of hydro and thermal power plant that required a technique to divide the load between the hydro and thermal groups in order to achieve minimum fuel costs. The main factor of optimization technique is the limited amount of available water in hydro power plant and varied kinds of fuel prices of thermal power plant unit in the system. In this paper will discuss how to achieve optimum load sharing with a limited amount of water for hydro power plant but achievable minimum fuel costs.