Semakin maraknya isu pemanasan global membuat sebagian orang berpikir keras untuk mencari cara agar listrik tetap bisa terpenuhi tanpa merusak lingkungan bahkan justru ramah lingkungan. Dengan adanya pemanfaatan sampah sebagai salah satu energi alternatif (energi terbarukan) untuk membangiktkan listrik, maka secara tidak langsung dapat memenuhi kebutuhan listrik masyarakat dengan cara yang juga dapat memelihara lingkungan sekitar. Kebutuhan energi listrik di Bali khususnya, setiap waktunya mengalami peningkatan. Untuk memenuhi kebutuhan itu, pemerintah berusaha membangun pembangkit baru, atau pun dengan mencoba mengembangkan pembangkit alternatif seperti pembangkit tenaga surya dan pembangkit tenaga angin. Namun disisi lain pemerintah daerah khususnya Kapubaten Denpasar, Badung, Gianyar dan Tabanan (Sarbagita) bergulat dengan masalah sampah yang sangat mengganggu, maka melalui kerja sama dengan PT Navigat Organic Energy Indonesia dibangunlah pembangkit listrik dengan sumber energinya berasal dari sampah. Dengan pemanfaatan sampah ini bisa diketahui berapa besar daya listrik yang bisa dihasilkan dari sampah yang tersedia di TPA Suwung, dengan harapan dapat dikembangkan seterusnya untuk membantu menyumbangkan listrik dan tentu saja mengatasi kondisi sampah kota khususnya sampah Sarbagita.

The more widespread the issue of global warming is causing some people to think hard to find ways to keep electricity can be met without damaging it even ecofriendly environment. With the use of waste as one of the alternative energy (renewable energy) to electricity membangiktkan, then indirectly to meet the electricity needs of the community in a way that can also preserve the environment. Electrical energy needs in Bali in particular, each time has increased. To meet these needs, the government is trying to build a new plant, or even by trying to develop alternatives such as generators solar power plant and wind power plants. On the other hand, especially local governments Kapubaten Denpasar, Badung, Gianyar and Tabanan (Sarbagita) grappling with the problem of garbage that is very annoying, hence in cooperation with PT Navigat Organic Energy Indonesia built power plants with a source of energy derived from waste. With the utilization of this waste can be known how much electrical power that can be generated from the waste in the landfill available Suwung, the hope can be developed beyond to help donate electricity and of course address the particular conditions of city garbage bins Sarbagita.