Pengukuran energi listrik mempunyai peranan penting dalam menentukan pendapatan
perusahan listrik. PT. PLN (Persero) UP3 Palangka Raya menggunakan sistem
pembacaan dengan memanfaatkan Automatic Meter Reading (AMR) untuk menunjang
pembacaan energi listrik dan proses transaksi energi pada pelanggan 3 fasa yang
menggunakan meter elektronik. Pada penelitian ini terjadi ketidaknormalan pada
pelanggan yaitu adanya susut teknis yakni hilangnya tegangan atau arus pada salah satu
fasa yang diakibatkan karena adanya kerusakan pada kwh meter dan kabel dari salah satu
fasanya. Pada penelitian ini penulis menjadikan 3 pelanggan yang mengalami gangguan
sebagai topik pembahasan yakni ketidakseimbangan tegangan pada fasa T, hilangnya
tegangan pada fasa T, dan hilangnya arus pada fasa R secara temporer. Ketidaknormalan
yang terjadi dapat dilihat melalui instaneous pada sistem AMR dan dianalisis melalui data
load profile yang dapat memberikan informasi lengkap kapan mulai terjadinya gangguan.
Kemudian dilakukan metode perbaikan dengan melakukan perhitungan besarnya kwh
yang tidak tertagih dan tagihan susulan yang harus dibayarkan oleh pelanggan,
diantaranya ketidakseimbangan tegangan pada fasa T dimana perbaikan dilakukan
dengan mengganti kwh meter dengan yang baru dan setelah dilakukan perhitungan
tagihan susulannya sebesar 3.365,96 kWh atau Rp 4.862.802,412, hilangnya tegangan
pada fasa T dimana perbaikan dilakukan dengan memperbaiki kabel pada fasa R dan
memasangkan dengan benar kembali dan setelah dilakukan perhitungan tagihan
susulannya sebesar 3.163,56 kWh atau Rp 4.570.395,132, dan hilangnya arus pada fasa
R secara temporer dimana perbaikan yang dilakukan adalah dengan mengganti kabel baru
pada fasa R dan setelah dilakukan perhitungan tagihan susulannya sebesar 34.626,39
kWh atau Rp 50.024.745,63.