Salah satu komponen yang paling penting dalam sistem tenaga listrik ini salah
satu nya yaitu transformator. Transformator ini memiliki komponen yang dapat
mempengaruhi isolasi antara penghantar dengan transformator, yaitu minyak isolasi
yang digunakan untuk isolasi listrik. Dengan adanya bahan isolasi cair ini mempunyai
peran penting yaitu sebagai isolator dan juga pendingin. Minyak isolasi yang
digunakan pada minyak transformator ini secara umum menggunakan minyak mineral
yang berasal dari minyak bumi. Minyak mineral merupakan isolasi cair yang tidak
ramah lingkungan, sebab minyak ini secara biologis sulit terdegrasi dan persediaannya
terbatas. Maka dari itulah dibuatkan untuk alternatif dengan menggunakan minyak
jarak. Pada minyak jarak ini bahannya secara biologis mudah terdegrasi, sehingga
ramah lingkungan. Dengan itu dimanfaatkan minyak jarak untuk menjadi kesediaan
bahan isolasi transformator. Dengan menggunakan standar SPLN 49-1;1982 yaitu
lebih dari 30kV/2,5mm didapatkan hasil pengujian pada pengujian tegangan tembus
minyak jarak murni, minyak shell diala B dan pencampuran antara kedua nya
mencapai standar tegangan tembus, dengan tegangan tembus terbesar pada
pencampuran di komposisi 50 % : 50 % dengan rata-rata tegangan tembus 53,0 kV.
Sedangkan untuk pengujian kontaminan antara minyak murni dan pencampuran
hasilnya dibawah standar dengan tegangan tembus terkecil yaitu 14,4 kV, sehingga
dapat diketahui semakin banyak kontaminan yang terkandung didalam isolasi minyak
uji maka dapat mempercepat adanya tegangan tembus. Dan nilai kekuatan dielektrik
tertinggi yaitu 212 kV/cm, maka ketika tegangan tembus semakin besar maka nilai
kekuatan dielektriknya semakin tinggi .