Pada penyaluran sistem tenaga listrik, tidak menutup kemungkinan terjadi
gangguan arus lebih yang disebabkan karena adanya kegagalan isolasi yang
mengakibatkan terjadinya arus lebih. over current relay (OCR) adalah salah satu proteksi
yang ada di transfomator. Pada penilitian ini salah satu penyulang yaitu penyulang HIAS
mengalami kegagalan bekerja OCR berakibat meluasnya gangguan hingga ke GI
sehingga perlu adanya analisis agar setting proteksi OCR sudah sesuai. Penelitian ini
bertujuan untuk menganalisis setting OCR, dapat mengetahui cara setting OCR dan
bagaimana hasil dari perhitungan secara teoritis dan simulasi menggunakan ETAP.
Penilitian dilakukan dengan metode perhitungan secara teoritis dan di simulasikan
menggunakan aplikasi ETAP 16. Dimana arus hubung singkat 3 fasa pada sisi 150 kV
sebesar 54,236 A, arus hubung singkat 2 fasa sebesar 46,970, dan satu fasa ketanah
sebesar 42.487 A. Untuk sisi 20 kV arus hubung singkat 3 fasa sebesar 17.096 A, arus
hubung singkat 2 fasa sebesar 14.806 A, dan satu fasat ketanah sebesar 16.577 A. Pada
saat gangguan di sisi 150 kV yang bekerja pertama kali adalah relay OCR 150 kV dan
memerintahkan cb untuk memutus pada waktu 0.04s. Pada saat gangguan di sisi 20 kV
relay yang bekerja pertama kali adalah relay OCR 20 kV dan memerintahkan cb untuk
memutus pada waktu 0.72s. Ketika perhitungan secara teoritis dibandingkan dengan
perhitungan simulasi dari aplikasi ETAP untuk nilainya itu sudah sesuai hanya karena ada
pengaruh dari grounding pada sisi transfomator maka arus hubung singkat satu fasa
ketanah di sisi 150 kV lebih besar dibandingkan pada hubung singkat 3 fasa dan 2 fasa.